Iklan
thumbnail

Waspada Terhadap Penggunaan Sabun Anti-Bakteri

Posted by Pondok Bekam Indonesia on Sabtu, 28 Desember 2013

Anda sedang mencari Tempat Alamat Klinik Pengobatan Alternatif Non Medis yang Alami Bekam Kop dan Lintah di Surabaya Sidoarjo Gresik Madura Bali Lombok dan sekitarnya tapi belum ketemu ? Silakan datang langsung ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya. Tempat Alamat dan Peta Lokasi KLIK DISINI
Waspada gunakan sabun anti-bakteri
Ameera Ahad, 18 Safar 1435 H / 22 Desember 2013 10:05
Ilustrasi
WASHINGTON(Arrahmah.com) – Ketika Anda membeli sabun atau body wash, apakah Anda meraih bar atau botol yang berlabel “antibakteri”? Apakah Anda berpikir bahwa produk ini, selain untuk menjaga Anda bersih, juga akan mengurangi risiko anda terjangkit penyakit atau kuman?

Belum tentu, demikian menurut para ahli di Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika serikat, sebagaimana dilaporkan dalam websitenya FDA U.S. Food and Drug Administration.

Setiap hari, konsumen menggunakan sabun anti-bakteri untuk mandi atau mencuci tangan mereka di rumah, kantor, sekolah dan tempat-tempat umum lainnya. Terutama karena begitu banyak konsumen yang menggunakannya, FDA berpendapat bahwa belum terdapat bukti yang jelas yang menunjukkan manfaat dari sabun anti bakteri untuk mengimbangi potensi risiko.

Bahkan, saat ini belum ada bukti bahwa over-the-counter (OTC) produk sabun anti-bakteri lebih efektif untuk mencegah penyakit daripada mencuci dengan sabun biasa dan air, kata Colleen Rogers, Ph.D., pimpinan ahli mikrobiologi di FDA. Selain itu, produk sabun anti-bakteri mengandung bahan-bahan kimia, seperti triclosan dan triclocarban, yang mungkin membawa risiko yang tidak perlu, mengingat bahwa manfaat produk tersebut belum terbukti.

fakta kandungan obat“Data baru menunjukkan bahwa risiko yang terkait dengan penggunaan jangka panjang. Bahaya penggunaan sabun anti-bakteri sehari-hari dan dalam jangka panjang mungkin lebih besar daripada manfaatnya,” kata Rogers. Ada indikasi bahwa bahan-bahan tertentu dalam sabun ini dapat menyebabkan resistensi (kekebalan) bakteri terhadap antibiotik, dan mungkin memiliki efek hormonal yang tak terduga yang menjadi perhatian FDA.

Mengingat data ini, badan tersebut mengeluarkan aturan yang diusulkan pada 16 Desember 2013 yang akan mengharuskan produsen untuk menyediakan data yang lebih besar untuk menunjukkan keamanan dan efektivitas sabun antibakteri. Aturan yang diusulkan hanya mencakup antibakteri sabun konsumen dan pencuci tubuh yang digunakan dengan air. Ini tidak berlaku untuk pembersih tangan, tisu tangan atau sabun antibakteri yang digunakan di layanan kesehatan seperti rumah sakit.

Anda masih terus mencari Tempat Alamat Klinik Pengobatan Alternatif Non Medis yang Alami Bekam Kop dan Lintah di Surabaya Sidoarjo Gresik Madura Bali Lombok dan sekitarnya tapi belum ketemu ? Silakan datang langsung ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya. Tempat Alamat dan Peta Lokasi KLIK DISINI

Menurut Rogers, tes laboratorium yang secara historis telah digunakan untuk mengevaluasi efektivitas sabun antibakteri tidak langsung menguji pengaruh produk pada tingkat infeksi. Itu akan berubah dengan usulan FDA saat ini, yang akan membutuhkan studi yang langsung menguji kemampuan sabun antibakteri untuk memberikan manfaat klinis dibandingkan dengan mencuci dengan sabun non-antibakteri.

Badan kesehatan AS memperingatkan bahwa kimia anti bakteri di sabun cuci tangan dan sabun mandi berisiko terhadap kesehatan. Administrasi Makanan dan Obat (FDA) meminta agar produk-produk itu ditinjau ulang keamanannya. FDA mengajukan peraturan yang mewajibkan produsen untuk membuktikan sabun seperti itu aman dan lebih efektif melawan infeksi dibandingkan sabun biasa dan air.

Studi-studi terdahulu mengindikasikan bahwa produk-produk seperti itu dapat mengacaukan tingkat hormon dan justru membuat bakteri menjadi kebal.Peraturan itu tidak berlaku terhadap sabun sanitasi tangan berbasis alkohol dan produk lainnya. Produsen memiliki waktu hingga akhir 2014 untuk mengumpulkan hasil uji coba klinis terhadap produk mereka, kata FDA.

Aturan baru ini akan diresmikan pada 2016.

“Data terbaru mengindikasikan adanya risiko jika sabun anti bakteri dipakai setiap hari dalam jangka waktu lama,” kata Collen Rogers, ahli mikrobiologi FDA, dalam pernyataan tertulis.

Beberapa zat seperti triclosan dalam sabun cair dan triclocarban dalam sabun batang dapat membuat bakteri kebal terhadap antibiotik, kata Rogers. (ameera/arrahmah.com)

- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/12/22/waspada-gunakan-sabun-anti-bakteri.html#sthash.5vhhibps.dpuf
16.19
thumbnail

Islamophobia Semakin Berkembang di Perancis | Tempat Jasa Bekam Surabaya

Posted by Pondok Bekam Indonesia on Kamis, 10 Oktober 2013

Ilustrasi
Islamophobia semakin berkembang di Perancis
Hanin Mazaya Kamis, 5 Zulhijjah 1434 H / 10 Oktober 2013 13:53

LE RAINCY(Arrahmah.com) – Sebuah gym di kota kecil di pinggiran Paris menjadi sasaran Islamophobia.  Gym tersebut terancam ditutup.  Pasalnya, para pengunjung dan pemilik gym adalah wanita berjilbab.  Walikota setempat, Eric Raoult mengatakan, ia tak ingin ada wanita berjilbab di kota yang dipimpinnya.

“Saya tidak ingin ada perempuan berjilbab di kota saya,” kata manajer gym Nadia El Denouli mengutip pernyataan walikota Eric Raoult kepadanya, seperti dilaporkan Reuters.

“Mereka itu fundamentalis, mereka berbohong!” teriak Eric Raoult kepada Reuters, Kamis (3/10/2013).

Anda Mencari Tempat dan Alamat Jasa Bekam di Surabaya Klinik Rumah Terapi Alternatif Pengobatan Ilahiyah Jasa Bekam Kop dan Lintah di Surabaya Sidoarjo Gresik Bali dan sekitarnya? Silakan datang di Pondok Bekam Indonesia di Surabaya. Alamat Tempat dan Peta Lokasi KLIK DISINI
“Mereka menganggap karena mereka Muslim lalu mereka menjadi korban dan mereka menganggap mereka memiliki hak lebih,” katanya. “Saya akan menutup gym itu karena mereka tak memiliki area parkir dan pintu darurat yang dipersyaratkan dalam peraturan di kota ini.”

Padahal menurut pejabat keamanan setempat pada Jumat (4/10), gym tersebut telah memenuhi semua standar keselamatan. Itu artinya gym itu seharusnya boleh tetap buka.

Gym itu dibuka bulan lalu di pasar pinggiran kota kecil, Le Raincy (kota kecil di pinggiran Paris), dimiliki oleh pasangan Muslim Perancis.  Pemilik gym itu mengenakan jilbab sementara suaminya berjenggot panjang.  Gym itu diberi nama The Orty Gym.  Orty artinya “saudaraku”.  Menempati ruang seluas 200 meter persegi, The Orty Gym membuka kelas Hip Hop, Zumba, Peregangan, dan olahraga-olahraga kebugaran lainnya.

Anda Masih terus Mencari Tempat dan Alamat Jasa Bekam di Surabaya Klinik Rumah Terapi Alternatif Pengobatan Ilahiyah Jasa Bekam Kop dan Lintah di Surabaya Sidoarjo Gresik Bali dan sekitarnya, belum ketemu ? Silakan datang saja ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya. Alamat Tempat dan Peta Lokasi KLIK DISINI

Pemilik Gym, Lynda Ellabou mengatakan, beberapa pelanggan gym yang berolahraga di dalam ruangan memang mengenakan jilbab, namun banyak yang tidak mengenakan. Menurutnya, gym miliknya untuk umum, semua ras dan agama dipersilakan.

Kasus Islamophobia yang terjadi di kota kecil Le Raincy ini menjadi bukti bahwa Islamphobia semakin berkembang di Prancis, dan Eropa pada umumnya.  (M1/haninmazaya/arrahmah.com)
http://www.arrahmah.com/news/2013/10/10/islamophobia-berkembang-perancis.html
03.29
thumbnail

Nasehat terbuka Ustadz Ba'asyir untuk PIM dan PKS | Alamat Bekam Surabaya

Posted by Pondok Bekam Indonesia on Rabu, 04 September 2013

Tulisan Nasehat Ust. Abu 
Bakar Ba'ashir dibawah ini diambil dari Arrahmah.com, bagi anda yang ingin melihat langsung dari sumbernya silakan klik dilink aslinya pada akhir tulusan ini. Kami Pondok Bekam Indonesia Surabaya yang merupakan tempat terapi At-Thibbun Nabawi khususnya bekam di surabaya, memposting ulang tulisan ini dengan menyisipkan beberapa KeyWord untuk kepentingan bagi mereka yang ingin mencari Tempat Bekam Surabaya Alamat Rumah Klinik Juru Bekam Kursus Pelatihan Terapi Alternatif Pengobatan Islami Thibbun Nabawi Ultra Modern Bekam Pria Wanita Kop Lintah dan Gurah  di sekitar Surabaya Gresik Sidoarjo Pandaan Madura Bali Malang Lombok Bangil Pasuruan Jember dan sekitarnya, yang tidak menemukan praktisi Thibbun Nabawi didekat mereka, silakan datang ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya.

Nasehat terbuka Ustadz Ba'asyir untuk PIM dan PKS
A. Z. Muttaqin Sabtu, 3 Syawwal 1434 H / 10 Agustus 2013 00:00
Ustadz Abu Bakar Ba'ashir @ Abdul Shomad (hafizahullah wafakkalh asroh)

CILACAP (Arrahmah.com) – Jeruji besi penjara tidak menghalanginya untuk terus berdakwah ila Allah. Justru dari  sel super maximum security LP Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap, dihasilkan banyak dakwah Ustadz Abu Bakar Ba’asyir berupa tulisan untuk manusia dan kaum Muslimin.

Kali ini Ustadz Abu Bakar Ba’asyir memberikan nasehat terbuka kepada dua partai yakni Partai Ikhwanul Muslimin (IM) Mesir dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indonesia.

Ustdaz Ba’asyir mengingatkan bahwa bentuk kemusyrikan yang paling besar adalah ajaran demokrasi, karena dalam demokrasi hak menetapkan hukum ada di tangan manusia/rakyat, bukan di tangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maka siapa saja orang Islam yang dengan sengaja mengamalkan ajaran syirik demokrasi dia terjumus dalam kemusyrikan besar yang membatalkan tauhid dan ibadahnya. Ini merupakan dalil-dalil qoth’i syar’i tidak bisa dita’wilkan.

Oleh karena itu lanjut Ustadz Abu, kita wajib berbaro’, berelepas diri, benci dan memusuhi, dari semua peraturan dan hukum yang diterapkan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berjuang untuk meluruskannya sehingga menjadi daulah tauhid (negara Islam). Karena kita hanya diwajibkan taat kepada Alloh, taat kepada RasulNya dan Ulil Amri dari kaum beriman (QS. An Nisaa’: 59).

Karena itu Ustadz Abu berpesan, cara berjuang menegakkan Islam menurut tuntunan Alloh dan sunnah NabiNya yakni dengan berdakwah dan berjihad. Dan kunci kemenangan dan turunnya nashrullah adalah jihad fi sabilillah. Memperjuangkan Islam tanpa jihad tidak akan meraih nashrullah melainkan umat Islam akan ditimpa kehinaan dalam kehidupan dunia.

Berikut ini isi selengkapnya dari nasehat terbuka Ustadz Abu Bakar Ba’asyir kepada IM dan PKS yang diterima redaksi arrahmah.com Selasa (6/8/2013).

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
“Dengan nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

 NASEHAT TERBUKA UNTUK PARTAI IKHWANUL MUSLIMIN (IM) MESIR DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) INDONESIA

Dari Al Faqir Ilallah  : Abu Bakar Ba’asyir

Kepada     : Saudara-Saudara Pimpinan dan Anggota Dewan Partai Ikhwanul

                     Muslimin Mesir dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indonesia di Tempat

Dengan izin Allah SWT melalui surat ini, saya menyampaikan tadzkiroh dan nasehat kepada saudara-saudara sekalian demi keselamatan kita bersama di akhirat nanti.

Saudara-saudara sekalian dari Partai Ikhwanul Muslimin dan Partai Keadilan Sejahtera yang semoga senantiasa di beri hidayah oleh Allah SWT.

Marilah sama-sama kita ingat dan kita yakini bahwa Allah SWT menciptakan kita hidup di dunia ini hanya untuk beribadah (mengabdi) dan mentauhidkan Allah SWT saja, dan mengingkari, menjauhi, dan memusuhi kemusyrikan dan thaghut. Sikap ini telah ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman Nya: (QS. Adz Dzariyat: 56, QS. An Nahl: 36 dan QS. Al Mumtahanah: 4). Mari kita sama-sama fahami dan yakini bahwa bumi dan segala isinya telah diciptakan oleh Allah SWT hanya untuk sarana kita mentauhidkan dan beribadah kepada Nya, maka sangat keliru apabila kita mengorbankan tauhid dan ibadah karena sibuk mencapai kemakmuran hidup di dunia.

Banyak manusia yang mengorbankan tauhid dan ibadahnya demi mendapatkan secuil materi dunia yang fana ini meskipun mereka merasa berjuang dan menegakkan Islam dengan jalan dan cara yang bertentangan menurut petunjuk dan ketentuan Allah SWT (QS. Fathir: 5).

 Adapun syarat-syarat tauhid yang benar sebagaimana yang telah dijelaskan oleh para ulama Robbaniyyin adalah:

    Mengesakan Allah dalam beribadah
    Mengkafiri thaghut
    Mentaati Rosulullah Shallallohu ‘Alaihi Wassalam
    Mengamalkan sunnahnya
    Berwala’ hanya kepada Allah, Rasul dan orang-orang beriman
    Berbaro’ dari orang-orang kafir

Apabila dengan sengaja salah satu syarat tersebut di atas di langgar/ ditinggalkan maka tauhid dan ibadahnya bisa batal dan rusak.

Mari sama-sama kita sadari bahwa ibadah dan tauhid yang kita amalkan baru diterima oleh Allah SWT bila kita mengamalkannya dengan ikhlas dan tegas berbaro’, mengingkari, memusuhi dan menjauhi semua kemusyrikan dan thaghut sebagaimana firman Allah SWT dalam (QS. Az Zumar: 65, QS. Al Baqaroh:256 dan Qs. An Nisa:60).

Adapun bentuk kemusyrikan yang paling besar adalah ajaran demokrasi, karena dalam demokrasi bahwa hak menetapkan hukum ada di tangan manusia/rakyat, bukan di tangan Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maka siapa saja orang Islam yang dengan sengaja mengamalkan ajaran syirik demokrasi dia terjumus dalam kemusyrikan besar yang membatalkan tauhid dan ibadahnya. Ini merupakan dalil-dalil qoth’i syar’i tidak bisa dita’wilkan.

Adapun di antara salah satu pentolan thaghut adalah penguasa dholim yakni penguasa yang merubah hukum-hukum Allah dan di ganti dengan hukum buatan manusia (Al Ahkamu Al Wadh’iyyah)  dalam mengatur negaranya. Pentolan thaghut model ini banyak sekali di zaman kita sekarang dan sudah bersifat lembaga resmi/pemerintahan.

Saudara-saudara sekalian, sadarilah bahwa pemerintah NKRI sejak dipimpin Sukarno sampai sekarang adalah pentolan thaghut dan musyrik, adapun dalil-dalilnya sangat jelas dan tegas,
antara lain:

    Tidak mengatur negara dengan hukum Alloh secara murni dan kaaffah (QS. Al Ma’idah (5): 44)
    Banyak hukum-hukum Alloh yang dihapus dan diganti dengan hukum-hukum jahiliyah (QS. Al Ma’idah (5): 50 ; QS. Al An’am (6): 121)

             Dalam surat Al An’am ini Alloh menegaskan bahwa barang siapa yang menghalalkan sesuatu yang diharamkan Alloh maka dia     dikategorikan musyrik oleh Alloh SWT. Dalam hal ini syaiton membisikkan agar hukum haramnya makan bangkai dirubah menjadi halal.

      3. NKRI mengamalkan demokrasi untuk mengatur negara.

Oleh karena itu kita wajib berbaro’ dari semua peraturan dan hukum yang diterapkan dalam NKRI dan berjuang untuk meluruskannya sehingga menjadi daulah tauhid (negara Islam). Karena kita hanya diwajibkan taat kepada Alloh, taat kepada RasulNya dan Ulil Amri dari kaum beriman (QS. An Nisaa’: 59).

Imam Ath Thobari menyatakan bahwa ulil amri dalam ayat ini maknanya adalah pemimpin negara (tafsir thobari: 2/49). Maka ulil amri dari orang-orang beriman hakekatnya adalah pemimpin daulah Islamiyah.

Jadi kita sebagai orang yang beriman wajib ta’at hanya kepada: Alloh, RosulNya dan pemimpin daulah Islamiyah.

Saudara-saudara sekalian, masalah yang perlu kita pahami adalah cara berjuang menegakkan Islam menurut tuntunan Alloh dan sunnah NabiNya adalah: berdakwah dan berjihad. Dan kunci kemenangan dan turunnya nashrullah adalah jihad fi sabilillah. Memperjuangkan Islam tanpa jihad tidak akan meraih nashrullah melainkan umat Islam akan ditimpa kehinaan dalam kehidupan dunia.

Karena pentingnya peranan jihad maka Alloh mewajibkan dan memerintahkan Nabi SAW agar mengobarkan semangat perang/jihad kaum muslimin  (QS. Al Anfaal (8): 65 dan QS. Al Baqarah(2): 216).

Sebaliknya memperjuangkan Islam dengan masuk menjadi anggota MPR dan DPR adalah bathil menyalahi hukum Alloh, Sunnah Nabi dan Ijma’ para shahabat, termasuk syirik besar yang dimurkai oleh Alloh serta menjadi penghalang turunnya nashrulloh.

Karena dienul Islam adalah dienul tauhid tidak boleh diperjuangkan dengan cara syirik apapun alasannya, maka Islam yang diperjuangkan oleh semua parpol Islam dengan bergabung dalam MPR-DPR (demokrasi) tidak mungkin ditolong oleh Alloh dan tidak mungkin menang bahkan akan semakin lemah dan tertindas.

Di samping itu, demokrasi merupakan alat bagi bangsa-bangsa kapitalis dan imperialis seperti AS, Inggris, Prancis, Belanda dan lain-lainnya, untuk menguasai negeri-negeri Islam, juga untuk menina-bobokkan pejuang-pejuang Islam sehingga mereka bermudahanah dengan kekafiran. Benarlah apa yang yang disampaikan oleh musuh Alloh mantan presiden AS George Walker Bush la’natullah ‘alaihi dalam sebuah kesempatan dihadapan parlemen dan rakyat AS: “Jika kalian ingin hidup aman dalam waktu yang berkepanjangan, maka sebarkanlah demokrasi”

Ketahuilah oleh saudara sekalian, bahwa kehancuran dan kekalahan musuh-musuh Islam, tidak pernah dan tidak akan pernah terjadi melalui jalan demokrasi, sunnatullah-nya mereka hanya akan dikalahkan dengan jalan jihad fi sabilillah, sebagaimana yang terjadi pada masa-masa silam dan masa-masa sekarang.

Sebagai contoh beberapa kekuatan adi daya yang pernah dikalahkan oleh Rasululloh Shalallohu ‘Alaihi Wasallam dan para shahabat Radhiyallohu ‘Anhum Ajma’in, adalah kekuatan adi daya Romawi dan Persia sebagaimana yang telah tertulis dengan tinta emas dalam sejarah Islam.

 Adapun kekuatan adi daya di abad modern ini adalah kekuatan Uni Soviet, Rusia dan Amerika Serikat.

    Kekalahan Uni Soviet menghadap bangsa Afghanistan dan para mujahidin yang datang dari berbagai penjuru negeri Islam lainnya yang membantu mereka atas karunia Alloh.

    Kekalahan Rusia di Chechnya, dan para mujahidin memberikan contoh terbaik dalam berkorban. Para mujahidin Chechnya bersama dengan saudara-saudara mereka dari Arab menghancurkan kesombongan Rusia, mereka timpakan kerugian demi kerugian lalu Rusia pun pulang dengan membawa kekalahan demi kekalahan.

    Dan kekalahan yang nyata hari ini adalah kekalahan negara kafir harby AS dan sekutu-sekutunya dan insya’Alloh mereka atas izin Alloh akan terus mengalami kehancuran demi kehancuran baik di Irak, Somalia, Afghanistan, Pakistan maupun di bumi jihad lainnya sampai Alloh meninggikan kalimat dan bendera tauhid yang akan berkibar di atas permukaan bumi Alloh. Insya’ Alloh, Amin.

Wahai saudara-saudara sekalian, perselisihan kita dengan para penguasa thaghut ini, bukanlah perselisihan yang bersifat cabang (furu’y) yang bisa diselesaikan begitu saja, akan tetapi masalahnya adalah mengenai inti Islam (ushuly), yaitu syahadat Laa ilaaha illalloh dan syahadat Muhammad Rasululloh. Para penguasa itu telah mencabutnya dari akarnya lantaran mereka memberikan wala’ kepada orang-orang kafir, juga lantaran mereka berhukum dengan hukum buatan mereka dan lantaran mereka memberikan persetujuan terhadap undang-undang thaghut PBB.

Wahai saudara-saudara sekalian, kerusakan sistem demokrasi dan kejahatan penguasa thaghut menjadi samar-samar (penuh dengan syubhat) lantaran adanya keterlibatan ulama-ulama jahat (ulama suu’), yang menjadi corong-corong kekafiran, yang menjadi anjing-anjing penjilat penguasa-penguasa thaghut sekaligus menjadi penggonggong kafilah mujahidin seperti mereka-mereka yang senantiasa bekerja sama dengan BNPT dan lain-lainnya.

Sesungguhnya keterlibatan kalian ke dalam sistem demokrasi serta mengambil peranan dalam memperkuat pemerintahan thaghut, akan menjadi fitnah bagi umat dan dienul Islam.

 Wahai saudara-saudara sekalian, ambillah pelajaran dari berbagai peristiwa di masa-masa lalu, yang telah menimpa saudara-saudara kita seperti Partai Masyumi di Indonesia, FIS di Al Jazair dan Partai Islam di Turki, demikian juga hari ini yang tengah menimpa dengan Partai Ikhwanul Muslimin di Mesir, sesungguhnya dibalik demokrasi itu ada kekuasaan tirani.

Kami cukup menghargai usaha dan kesungguhan kalian untuk menegakkan dienul Islam melalui jalur parlementer, namun hasilnya apa yang terjadi ibarat menggali kuburan sendiri.

Wahai saudara-saudara sekalian,  ketahuilah! Sesungguhnya kemenangan-kemenangan yang kalian raih dari setiap perhelatan demokrasi yang diselenggarakan oleh penguasa-penguasa thaghut, baik dari pesta pilkada sampai dengan pilpres, legislatif maupun yudikatif, itu adalah kemenangan-kemenangan semu dan palsu, jabatan-jabatan fitnah dan sampah yang pada akhirnya kalian akan ditinggalkan oleh umat Islam yang shodiq imannya.

Wahai saudara-saudara sekalian, sesungguhnya memperjuangkan dan menegakkan Islam itu membutuhkan pengorbanan yang besar dan memiliki sifat-sifat yang jelas, sebagaimana yang diterangkan di dalam Kitabulloh dan siroh Rosululloh Shallallohu ‘Alaihi Wassalam, maka barangsiapa tidak memiliki sifat-sifat tersebut, ia tidak akan mampu memperjuangkan dien ini, walaupun mereka mengorbankan harta yang banyak, waktu dan tenaga yang maksimal. Dan Alloh menerangkan sifat-sifat pejuang-pejuang sejati sebagaimana dalam firmanNya:

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian yang murtad dari agamanya, niscaya Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Ma’idah: 54)

Dan dalam kisah yang masyhur yang terjadi antara Rosululloh SAW dan Waroqoh bin Naufal. Waroqoh mengatakan:

Aduhai seandainya aku masih muda, ketika kaummu mengusirmu

Maka Rosululloh Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bertanya:

Apakah mereka akan mengusirku?

Waroqoh menjawab:

Ya, dan tidak ada seorangpun yang datang membawa apa yang kau bawa, kecuali dia akan dimusuhi, dan jika aku menjumpai hari-hari itu aku akan menolongmu dengan sekuat tenagaku. (Muttafaqun’alaih)

Dengan demikian maka kondisi orang yang ingin menegakkan dienul Islam dengan benar adalah bermusuhan dengan ahlul bathil, dan bukan hidup berdampingan dengan mereka.

Demikian juga sabda beliau yang diriwayatkan dalam shohih muslim:

Maka barang siapa berjihad melawan mereka dengan tangannya ia beriman, barangsiapa yang berjihad melawan mereka dengan lisannya ia beriman dan barang siapa berjihad melawan mereka dengan hatinya ia beriman, dan setelah itu tidak ada iman lagi walau sebesar biji sawi (HR. Muslim)

Hadits yang agung ini berlaku bagi seluruh orang beriman, sehingga selama kita masih beriman maka kita mesti berjihad di jalan Alloh untuk memperjuangkan Islam. Orang beriman yang tidak mampu berjihad dengan tangan dan lisannya maka ia harus berjihad dengan hatinya, diantara caranya adalah terus membenci musuh-musuh Alloh SWT dan mendoakan keburukan atas mereka, terus berwala’ (loyal) kepada orang-orang beriman dan mujahidin, mendoakan mereka dan merasa saudara dengan mereka dalam seiman yang terjalin dikalangan kaum muslimin di timur dan di barat, dan hendaknya disadari pula bahwa ahlul-iman itu seluruhnya berada dalam satu kubu, sedangkan ahlul kufur (orang kafir) berada disatu kubu yang lain, sampai nanti Alloh SWT akan berikan anugerah kepada umat ini sebuah kekuasaan (Negara/Khilafah Islamiyah) yang akan menghimpun kaum muslimin dibawah bendera Tauhid Laa Ilaaha Illalloh Muhammad Rasululloh dengan izin Alloh SWT.

Wahai saudara-saudara sekalian, pada hari ini umat tengah menghadapi suatu hari dari hari-hari Alloh, oleh karena itu tidak sepatutnya kita melemah atau melampaui batas dan juga seharusnya kaum muslimin bersatu padu melawan orang-orang kafir dengan dakwah dan jihad, dan  seharusnya umat Islam bertaubat dari dosa-dosa mereka terutama dosa-dosa besar. Selain itu, dalam menghadapi masalah yang sulit ini yang merupakan masalah besar dan bukan masalah sepele ini, seharusnya umat ini meninggalkan cara berjuang yang menyalahi tuntunan Al Qur’an dan Sunnah Nabi serta Ijma’ shahabat yakni berjuang melalui ajaran syirik demokrasi (MPR/DPR).

Disini saya sampaikan kepada kalian perkataan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah tentang ujian yang persis dengan apa yang kita hadapi saat ini, beliau berkata: “Ketahuilah semoga Alloh SWT memperbaiki kalian, bahwasanya telah diriwayatkan dengan benar dari berbagai jalan, bahwa beliau bersabda:

“Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatKu yang selalu dhohir diatas kebenaran, tidak akan memberikan kemudharatan sedikitpun orang yang mengabaikan mereka dan menyelisihi mereka sampai terjadi hari kiamat”. (HR. Muslim)

Dalam menghadapi ujian semacam ini manusia terbagi menjadi tiga bagian:

    Tho-ifah Manshuroh (kelompok yang mendapat kemenangan) dan mereka itu adalah para mujahidin yang memerangi orang-orang kafir dan pentolan-pentolan thaghut.

    Tho-ifah Mukholifah (kelompok yang menyelisihi) dan mereka itu adalah orang-orang kafir dan anshorut thaghut yang mengaku Islam.

    Tho-ifah Mukhodzilah (kelompok yang berpangku-tangan dan suka menggembosi) dan mereka adalah  orang-orang yang tidak berjihad, meskipun merasa Islamnya benar.

Maka hendaknya setiap orang melihat dirinya, apakah ia masuk dalam golongan Tho-ifah Manshuroh atau Tho-ifah Mukholifah atau Tho-ifah Mukhadzilah, dan tidak ada kelompok keempat.

Beliau juga mengatakan: “Sampai-sampai beliau berkata, demi Alloh seandainya Ash Shabiqunal Awwalun (orang-orang yang pertama masuk Islam) dari kalangan muhajirin dan anshor, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan yang lainnya hidup pada zaman kita sekarang ini pasti diantara amalan yang paling utama mereka adalah jihad melawan orang-orang kafir itu, dan tidak ada yang ketinggalan dari peperangan semacam ini kecuali orang-orang yang merugi dagangannya dan bodoh dirinya dan tidak mendapatkan bagian yang besar di dunia dan akherat”, sampai sini perkataan beliau. (Kitab Jihad II/58 dan halaman setelahnya)

Wahai saudara-saudara sekalian, maka saya bermaksud mengajak kalian tinggalkanlah cara berjuang menegakkan Islam dengan sistem syirik demokrasi (partai, MPR/DPR) dan kembalilah mengamalkan sistem tauhid (dakwah dan jihad). Dan Bismillah melangkahlah kalian jangan ragu-ragu.

Selain itu saya juga menasehatkan kepada diriku sendiri dan kepada kalian, agar memperbanyak dzikir dan tilawatul Qur’an serta merenunginya, karena didalamnya terdapat nasihat, obat, petunjuk dan rahmat, seperti firman Alloh SWT:

Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran (Al Qur’an) dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus: 57)

Dan akhir kata dari kami, Walhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamin

Demikian surat ini saya buat, Yaa Alloh saksikanlah bahwa saya telah menyampaikannya.

Sel Super Maximum Security LP Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap

23 Ramadhan 1434 H / 01 Agustus 2013 M
Al Faqir Ilalloh,

 (Abu Bakar Ba’asyir)

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Anda mencari Tempat Alamat Bekam Surabaya Rumah Klinik Terapi Alternatif Pengobatan Islami Thibbun Nabawi Ultra Modern Kursus Pelatihan Bekam Surabaya Sidoarjo Gresik Madura Bali Lombok Jember Probolinggo Bangil, tidak menemukan di sekitar anda ? Silakan datang ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya
06.42
thumbnail

Penembakan Polisi di Pondok Aren, Antara Fakta dan Rekayasa

Posted by Pondok Bekam Indonesia on Sabtu, 31 Agustus 2013

Anda sedang mencari Klinik Bekam di Surabaya atau Tempat Bekam di Surabaya atau Alamat Bekam Surabaya Rumah Terapi Alternatif Pengobatan Thibbun Nabawi Ultra Modern atau Kursus dan Pelatihan Bekam Kop dan Lintah di Surabaya Sidoarjo Gresik Madura Bali Lombok silakan datang ke Pondok Bekam Indonesia yang ada di Surabaya
Penembakan polisi di Pondok Aren, antara fakta dan rekayasa
A. Z. Muttaqin Kamis, 15 Syawwal 1434 H / 22 Agustus 2013 17:56

Oleh : Abu Fikri  (Aktivis Gerakan Revivalis Indonesia)

 (Arrahmah.com) – Menarik mencermati apa yang disampaikan oleh Wakapolri Oegroseno menanggapi beberapa penembakan polisi yang diduga berkaitan dengan terorisme. Termasuk juga sikap yang seharusnya dimiliki oleh aparat maupun Densus 88 terhadap beberapa penembakan polisi. “Makanya sekarang kita harus ekstra hati-hati, kita tidak berani untuk terlalu menggiring pagi-pagi bahwa ini adalah teroris, ini adalah bukan teroris, dan sebagainya. Ini tidak bisa kita ungkapkan, karena sekarang terungkap nanti setelah ketemu pelakunya, motifnya apa,” kata Oegroseno di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/8/2013).

Pernyataan Oegroseno ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh IPW (Indonesian Policy Watch). “Kasus teror terhadap polisi ini menjadi peristiwa yang sangat memprihatinkan. Namun begitu IPW menganalisa kasusnya tidak terkait aksi para teroris yang dikenal selama ini,” ujar Ketua Presidium IPW Neta S Pane di Jakarta, Sabtu (17/8). IPW mencatat angka polisi yang tewas saat bertugas terus meningkat. Di tahun 2012 ada 29 polisi tewas dan 14 lainnya luka-luka. Sebagian besar petugas yang tewas  adalah polisi jajaran bawah akibat dibunuh pelaku kriminal. Angka ini mengalami kenaikan jika dibanding tahun 2011, dimana jumlah polisi tewas saat bertugas hanya 20 orang.
Sementara dalam tiga bulan terakhir sudah enam kali terjadi aksi kekerasan. Empat polisi ditembak, satu kasus polisi dirampok saat sedang tugas dan satu lagi rumah polisi ditembak.

Apa yang disampaikan oleh Wakapolri berbeda dengan keterangan Mabes Polri sebelumnya melalui Karo Penmasnya Boy Rafly Amar. Hal itu disampaikan menanggapi beberapa penembakan terhadap polisi dalam 3 pekan lebih terakhir. Walaupun sebelumnya juga sudah disampaikan melalui berbagai temuan IPW bahwa tidak ada kaitan penembakan-penembakan itu dengan terorisme. Tetapi terkait dengan kriminal.

Boy mengatakan adanya indikasi keterkaitan pelaku penembakan tersebut dengan jaringan teroris. “Bisa jadi kaitan dengan kelompok berbeda tapi dengan misi teror, memberi efek rasa tidak aman. Yang jelas, ini perbuatan yang masuk tindak extraordinary crime [kejahatan luar biasa], yakni terorisme,” ujarnya, Minggu (18/8/2013). Adapun mengenai keterkaitannya bahwa pelaku merupakan sisa-sisa teroris yang mendapatkan pelatihan di Poso, Sulawesi Tengah, Boy tidak menampiknya.

Apa yang disampaikan oleh Boy senada dengan yang disampaikan oleh pengamat terorisme, Al Chaidar, yang menyatakan bahwa pelaku penembakan terhadap polisi di Pondok Aren, Tangerang Selatan, pekan lalu, adalah teroris. Menurutnya, hal itu berdasarkan jenis kaliber peluru yang digunakan pelaku. “Pelaku menggunakan jenis peluru berkaliber 9,9 milimeter. Peluru itu biasanya menggunakan pistol jenis FN,” kata Al Chaidar, kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2013). Selain pistol jenis FN, menurutnya, ada sejumlah senjata yang biasa digunakan para teroris dalam setiap aksinya, seperti AK 47 dan AK 49. Al Chaidar mengatakan, senjata jenis itu relatif fleksibel dan mudah untuk di bawa ke mana saja.

Statement Al Chaidar juga selaras dengan yang disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie dan anggota Komisi Kepolisian Nasional, Adrianus Meliala. Menurut Ronny, setiap tindakan teror yang ditujukan kepada petugas apa pun bentuknya dilakukan oleh kelompok teroris. Namun, sampai saat ini polisi belum dapat memastikan dari kelompok mana para pelaku itu berasal. “Sampai saat ini masih didalami,” kata Ronny di sela-sela kegiatan penyerahan penghargaan Kak Seto Award bagi Ipda (anumerta) Kushendratna di Jakarta.

Masih mencari Tempat Alamat Terapi Alternatif atau Pengobatan Islam Thibbun Nabawi atau Tempat Alamat Kursus Pelatihan Bekam dengan Kop atau Bekam dengan Lintah untuk daerah Surabaya Sidoarjo Gresik Madura Bali Menganti Sepanjang Wiyung Surabaya Barat dan sekitarnya belum ketemu ? Coba datang ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya tepatnya di Perumahan Taman Sejahtera Blok C-15 Jl, Karang Klumprik Utara, RT 01/ RW 07 Kel. Balasklumprik, Kec. Wiyung Surabaya, Jawa-Timur Indonesia 60222

Sementara itu, Adrianus mengatakan, setidaknya ada tiga faktor yang menyatakan bahwa pelaku penembakan dilakukan kelompok teroris. Pertama, dilihat dari modus kerja dan pembuatan bom yang sama dilakukan oleh kelompok teroris. Kedua, pelaku potensial (potential player) mengetahui cara penggunaan senjata dan membuat bom yang baik. Hal itu, menurutnya, hanya dapat diperoleh karena telah menjalani proses pelatihan (i’dad) sebelumnya. Ketiga, kata Adrianus, dilihat dari motif penembakan yang dilakukan terhadap polisi. “Siapa benci terhadap polisi? Siapa yang menyatakan bahwa darah polisi itu halal. Banyak yang benci polisi, ya pelaku kejahatan, tapi enggak (banyak) yang punya akses terhadap senjata. Cara gerebek beda.” paparnya.

Al Chaidar juga menambahkan, senjata yang digunakan oleh para teroris itu biasanya berasal dari Filipina. Senjata itu diselundupkan ke Indonesia melalui jalur Tawau, Sebatik, dan Manado. Untuk membeli senjata-senjata tersebut, ada sejumlah cara yang dilakukan para teroris untuk mengumpulkan dananya, mulai dari mengumpulkan hingga kas organisasi yang berasal dari setoran anggota. Setoran itu biasanya diperoleh dengan cara merampok (fa’i).

Meski seolah aksi teroris selama ini ditujukan kepada aparat kepolisian, menurut Al Chaidar, hal itu bukan ditujukan untuk membalas dendam. Ia berpendapat, aksi penembakan polisi itu murni atas dasar perintah pimpinan pelaku. Selain itu, ada doktrin bahwa polisi, khususnya Densus 88, layak dibunuh.

“Dalam pemahaman mereka, tidak diperbolehkan jihad atas dasar balas dendam,” katanya. Sebelumnya, Aipda Kushendratna ditembak orang tak dikenal di Jalan Graha Raya, tepat di depan Masjid Bani Umar, Kelurahan Perigi Baru, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (16/8/2013) pukul 22.00.

Dengan mengendarai mobil Toyota Avanza warna hitam, tim Buser memburu pelaku. Namun, pengejaran itu menyebabkan mobil tim Buser terperosok ke got di pinggir jalan. Pelaku kemudian menembak sopir Avanza (Bripka Maulana) yang baru keluar dari mobil. Setelah itu, sempat terjadi baku tembak. Pelaku kemudian melarikan diri dengan merampas sepeda motor milik warga bernomor polisi B 6620 SFS

Apa yang disampaikan oleh Oegroseno sesungguhnya merupakan bentuk sikap kehati-hatian menanggapi isu terorisme. Tidak gegabah. Dan tidak cepat mengembangkan opini demi desakan kepentingan tertentu. Benar-benar upaya untuk memilah memilih mana yang faktual dan mana yang rekayasa. Menempatkan secara proporsional dan obyektif bagaimana motif sebenarnya di balik terorisme.

Tetapi sebaliknya baik statement Al Chaidar maupun Ronny Franky Sompie seperti “setali tiga uang”. Diperkuat belakangan oleh Adrianus Meliala. Termasuk juga oleh BNPT melalui ketuanya Ansyaad Mbai yang menyatakan bahwa penembakan polisi di Pondok Aren dipercaya dilakukan oleh jaringan teroris.

Penyerangan terhadap aparat negara seperti ini menurut Asyaad merupakan gejala internasional yang tak hanya terjadi di Indonesia. Hal itu menurutnya dipengaruhi oleh adanya perubahan strategi jaringan teroris setelah Osama bin Laden tak lagi memimpin. “Teroris sedang bergejolak, seperti di Irak puluhan polisi ditembaki, markas polisi di bom. Di Afganistan, Mendagri yang merupakan pimpinan polisi tewas dalam satu pesta. Begitu juga di Afrika Utara, Mesir dan Pakistan ini terjadi. Jadi ini memang gejala internasional, ada perubahan strategi setelah Osama bin Laden tak ada,” ujar Ansyaad dalam acara diskusi BNPT dengan jurnalis dengan tema ‘Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme’ di Resto Bober di Jalan Sumatera, Selasa (20/8/2013). Mbai juga menuturkan, kebijakan Osama sebelumnya melarang untuk menyerang pemerintah Islam. Namun kini penyerangan terhadap pemerintah Islam jadi dihalalkan. “Sejak 2010, pembunuhan dan penembakan pada polisi makin sering terjadi,” katanya. Polisi, sebagai penegak hukum dianggap sebagai thogut atau orang yang menghalang-halangi usaha mereka. Sehingga mendapatkan serangan-serangan dari para teroris. “Apalagi kalau thogutnya itu dianggap bekerjasama dengan toghut yang lebih besar yaitu Amerika,” tutur Ansyad. Pernyataan-pernyataan yang disampaikan baik oleh Al Chaidar, Ronny, Adrianus, dan Mbai menguatkan opini bahwa penembakan polisi di Pondok Aren benar-benar terkait dengan teroris.

Memang sepintas rasional, gabungan opini berbasis fakta yuridis apa yang disampaikan oleh keempat orang ini (Al Chaidar, Ronny, Adrianus dan Mbai) tetapi menyisakan beberapa kejanggalan antara lain :

Pertama, jika memang benar penembakan polisi di Aren itu terkait dengan teroris kenapa sasaran tembaknya adalah polisi bawahan. Dan seolah tidak ada sasaran yang jelas misalnya dalam bentuk simbol-simbol AS dan para sekutunya. Sebagai simbol sebenarnya perlawanan Islam. Ini lebih mirip sebagai bentuk perlawanan sporadis yang lebih didorong oleh motivasi “balas dendam” dan “responsif” ketimbang sebuah gerakan yang sistematis.

Kedua, para mujahidin yang pernah mengikuti jihad di beberapa negara dan dituduh sebagai otak pelaku terorisme bukanlah seorang yang berkarakter seperti “seorang preman”. Yang menghalalkan segala cara termasuk melakukan perampokan atau merampas hak orang lain untuk menjalankan jihad. Apalagi merampas sepeda motor orang lain yang bukan menjadi haknya. Termasuk dugaan tidak terbukti adanya sindikasi jaringan bisnis narkoba dengan terorisme seperti yang dituduhkan Mbai beberapa waktu yang lalu dengan istilah “narcoterrorism”. Ini sangat bertentangan dengan aturan-aturan dalam Islam bagaimana fiqih jihad itu. Dan itu menjadi pemahaman yang umum di kalangan mujahidin. Metode “fa’I” hanya dikenal di kalangan jaringan “teroris bentukan” dan tidak dikenal sama sekali di jaringan para mujahidin.

Ketiga, di tengah bobroknya lembaga peradilan negeri ini dimana mafia hukum dan mafioso peradilan menggurita maka mudah bagi yang memiliki kekuasaan untuk membuat rekayasa BAP (Berita Acara Pemeriksaan), rekayasa alat bukti, merekayasa kesaksian palsu dan segudang permainan hukum yang lain. Hukum bisa dibeli. Hukum tebang pilih. Hukum milik yang punya duit. Dan hukum punya yang berkuasa (status quo). Secara psikologi sosial politik seperti itu, maka sangat mungkin terjadi sebuah rekayasa-rekayasa tertentu. Namanya saja proyek. Kalau orang sipil proyeknya bangunan gedung dan lain-lain. Kalau politisi proyeknya legislasi. Kalau Densus 88 dan BNPT proyeknya “war on terrorism”. Apalagi disinyalir ada orang-orang tertentu di belakangnya yang memback up dari belakang.

Keempat, jika Erdogan yang sekuler berani mengatakan bahwa di Mesir saat ini telah terjadi terorisme oleh negara. Maka di negeri ini kalau kita mau obyektif maka terjadi hal yang sama. Meski dengan tensi dan formulasi yang berbeda. Lebih smart dan smooth. Gabungan dan kombinasi yang kuat antara institusi Mabes Polri melalui Densus 88 yang digerakkan dan diback up oleh orang-orang tertentu. Ada pengamat langganan. Ada LSM pengawal. Ada media yang masif. Ada politisi penggiat. Ada BNPT yang terus bermain opini dan wacana. Pengabaian konstitusi maupun undang-undang, beberapa tindakan yang melanggar hukum atas nama “war on terrorism” dalam bentuk beragam ekstra judicial killing dan ekstra judicial action kepada masyarakat sipil adalah terorisme oleh negara secara sistematis. Padahal jelas-jelas bahwa tindakan-tindakan itu melanggar aturan-aturan yang dibikin oleh negara sendiri seperti pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J, UU Nomer 5 tahun 1988, UU Nomer 39 tahun 1999, UU Nomer 23 tahun 2002, UU Nomer 11 tahun 2005, UU No 12 tahun 2005, Keppres Nomer 36 tahun 1990, Peraturan Kapolri Nomer 8 tahun 2009. Termasuk juga pelanggaran terhadap konvensi internasional seperti DUHAM (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia).

Kelima, jika kita cermati secara jeli dalam konteks peta opini media ditemukan rangkaian peristiwa yang diduga terorisme “secara ajeg”. Seperti sengaja dibuat sebuah cerita demi kepentingan target memperkuat opini “war on terrorism”. Ada bom mercon. Ada penembakan pada polisi. Ada penangkapan terduga teroris. Memang dari rangkaian peristiwa yang dianggap terorisme bisa jadi ada yang faktual. Tetapi dengan melihat performa kinerja penanganan terorisme oleh Densus 88 seperti yang kita saksikan sekarang. Bukan mustahil terjadi rekayasa-rekayasa sebagai pembenaran.

Akhirnya penting untuk melihat dan menguak secara obyektif apa dan bagaimana sebenarnya di balik terjadinya terorisme di dunia termasuk di Indonesia. Sebagai negeri yang muslimnya terbesar di dunia, Indonesia jangan terjebak dalam permainan berbahaya war on terrorism. Masifnya penanganan terorisme oleh Densus 88 yang disinyalir banyak melakukan pelanggaran hukum,  justru akan memunculkan dan memantik perlawanan dan memicu siklus kekerasan yang tidak berujung. Dan jika ini terus muncul kekerasan dilawan dengan kekerasan, maka bukan mustahil negeri ini akan berada dalam kondisi pergolakan sebagaimana yang terjadi di timur tengah. Semuanya berpulang pada good will dan political will penguasa secara independen. Tidak dipengaruhi oleh intervensi asing dalam mengambil keputusan negeri ini. Inilah jaminan atau prasyarat penguasa mampu secara obyektif mendedah akar terorisme sekaligus memahami cara tuntas untuk menyelesaikannya. Penting direnungkan apa yang disabdakan oleh Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

عَنِ ابْنِ عُمَرَعَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم؛ أَنَّهُ قَالَ : أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ. وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. فَاْلأَمِيْرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ،وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ. وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْهُمْ. وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ، وَهِيَمَسْئُوْلَةٌ عَنْهُمْ. وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ، وَهُوَ مَسْئُوْلٌ عَنْهُ. أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ. وَكُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Hadits riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu :

Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Wallahu a’lam bis shawab.

(arrahmah.com)


21.33
thumbnail

Waspada Umat Islam Kalteng | Penghadangan delegasi pimpinan FPI Pusat di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengan

Posted by Pondok Bekam Indonesia on Kamis, 27 Juni 2013

Gerombolan rasisme fasisme anarkisme pimpinan Teras Narang-lah dibalik upaya pembunuhan delegasi FPI!
Siraaj Rabu, 22 Rabiul Awwal 1433 H / 15 Februari 2012 16:05

JAKARTA (Arrahmah.com) – Tragedi upaya pembunuhan terhadap Delegasi pimpinan Front Pembela Islam (FPI) pusat telah memicu banyak kecaman dan dukungan. Isu ini semakin memanas, lantaran pemerintah kafir dan pasukannya telah menyulut api peperangan dengan Umat Islam. Sekarang di media-media kafir santer membicarakan FPI. Tentu saja yang paling tinggi suaranya adalah para pasukan kafir dengan slogan “tolak FPI”, “FPI penebar kekerasan”.

Penghadangan delegasi pimpinan FPI Pusat di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengan (Kalteng) pada hari Sabtu (11/2/2012), nampak janggal dan sarat dengan unsur politis. Menurut Habib Muhammad Riziq Syihab (Ketua Umum FPI), ada skenario janggal berupa penyesatan opini publik bahwa seakan-akan keberadaan FPI di Kalteng dapat mengganggu kestabilan masyarakat terutama Suku Dayak. Padahal, selama ini FPI telah memiliki hubungan baik dengan berbagai suku Dayak se-Kalimantan.

Habib Rizieq mengaskan bahwa, ribuan massa penghadang yang berusaha membunuh Delegasi FPI bukanlah warga Dayak asli melainkan orang-orang binaan Gubernur Kalteng, Teras Narang CS yang mengklaim sebagai suku Dayak.

“Pelaku rencana upaya pembunuhan Delegasi Pimpinan FPI Pusat di Palangkaraya bukan Dayak (muslim/non muslim), tapi gerombolan PREMAN RASIS FASIS ANARKIS binaan Gubernur Kalteng, Teras Narang, yang di back-up Kapolda Kalteng, Damanianus Zacky, dengan operator Yansen Binti (Diduga Bandar Narkoba) dan Lukas Tingkes (Terpidana Korupsi dengan putusan PK Desember 2011 yang sudah diputuskan tetapi kejaksaan takut mengeksekusinya),” tegas Habib Rizieq.

Habib Rizieq yakin penolakan FPI di Kalteng diakarenakan takut kebobrokan para pejabat korup terbongkar.

“Mereka semua ketakutan dibongkar kebobrokannya oleh FPI, krena FPI sedang membela Dayak Seruyan yang dizalimi penguasa dan pengusaha serta preman di Kab. Seruyan – Kalteng seperti Kasus Mesuji – Lampung,” ujar Habib.

Anehnya, media-media kafir (sekuler-liberal) menutup anarkisme Teras Narang CS, justru aktif membentuk opini pembubaran FPI. Licik, FPI yang sedang jadi korban, tapi justru FPI yang dituduh dan dihukum.

Tak hanya lewat media, pasukan kafir dan munafik bergabung untuk berkoar-koar di jalanan. Kemarin, (Selasa (14/2) gerombolan JIL (baca: Jaringan Iblis Laknatullah) berdemo atas nama “Indonesia Tanpa FPI”, di depan Plasa Indonesia, Jl. Kebon Kacang, Jakarta Pusat, seperti yang dilaporkan suara islam online.

Aksi demo dihadiri oleh para gembong Liberal, tak terkecuali Inayah Wahid (putri Gus Dur) dengan dikawal 100 polisi. Demo tersebut dilakukan untuk mendukung tindakan anarkis yang dilakukan para preman RASIS FASIS ANARKIS yang mengatasnamakan suku Dayak yang berupaya membunuh empat pimpinan FPI.

Dari pagi hingga sore, mereka hanya berkoar “Indonesia tanpa FPI, Indonesia tanpa Kekerasan”. Gerombolan JIL itu menuduh bahwa FPI lah pelaku kekerasan di Indonesia. Mereka memang buta, sehingga tidak dapat melihat bahwa para anggota FPI lah yang menjadi korban percobaan pembunuhan. Bukti, bersekongkolnya aparat, pejabat, dengan gerombolan kafirin dan munafikin.

Ketika Umat Islam bertindak yang bertentangan dengan hawa nafsu mereka (kafirin dan munafikin), sekecil apa-pun (yang telah dicap sebagai kekerasan oleh mereka), maka pemimpin dan para pasukannya (kafirin dan munafikin) akan “berjama’ah” menyusun strategi, memutarbalikan fakta, mengambil kesempatan untuk mendoktrin masyarakat awam, di setiap lini.

“Mari kita tonton bersama apa yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat  terhadap gerombolan bajingan RASIS FASIS ANARKIS pimpinan Teras Narang yang melakukan penerobosan objek vital Bandara, pengepungan pesawat dengan senjata, perusakan rumah panitia perayaan Maulid Nabi, pembakaran tenda dan panggung Da’wah Islam, percobaan pembunuhan Pimpinan ormas Islam, pengepungan rumah dinas Bupati Kuala Kapuas,” jelas Habib.

Tonton juga gonggongan Anjing Liberal selanjutnya yang membela gerombolan Anarkis tersebut.

Habib juga menambahkan, “Apakah pemerintah SBY akan menegakkan hukum, atau justru ikut memanfaatkan masalah untuk GEBUK FPI untuk mengalihkan isu korupsi yang sedang menghantam petinggi partai Demokrat ?!!,” Kita lihat saja.
Sumber :
Infomaya99.blogspot.com yang diambil dari Arrahmah.com
(siraaj/arrahmah.com)

Sebarkan!
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini...

Tambahan dari Pondok Bekam Indonesia
Bagi anda yang mencari Tempat Alamat Rumah Klinik Terapi Alternatif Pengobatan Training Pelatihan Kursus Bekam Lintah dan Gurah di Surabaya Sidoarjo Gresik Mojokerto Krian Madura Bali dan sekitarnya tapi tidak ketemu di sana silakan datang ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya
17.01
thumbnail

Syiah Dibalik Runtuhnya Khilafah

Posted by Pondok Bekam Indonesia on Senin, 17 Juni 2013


Artikel ini bersurber dari Arrahmah.com yang kami Pondok Bekam Indonesia posting ulang dengan penyisipan beberapa KeyWord yang sesuai dengan kami sebagai Pondok Bekam atau Tempat dan Alamat Bekam yang berlokasi di Surabaya, namun kami juga menyisipkan beberapa nama daerah lain selain surabaya sesuai dengan tempat beberapa pasien kami berasal, antara lain Sidoarjo Gresik Madura Bali Nganjuk Malang Jombang Madiun Samarinda Banyuwangi Jember dan lain-lain. Bagi anda yang ingin membaca artikel ini, lewati saja kata kunci yang kami sisipkan, karena memang tidak ada hubungannya, atau langsung ke sumber aslinya yang ada dibagian bawah tulisan ini.

Pengkhiatan Syiah di balik runtuhnya kekhilafahan Islam

Oleh: Artawijaya*
[Pondok Bekam Indonesia.blogspot.com | Tempat Bekam di Surabaya](Arrahmah.com) - Jejak kelam Syiah dalam sejarah runtuhnya kekhilafahan Islam menjadi pelajaran penting, bahwa mereka adalah para pengkhianat yang menikam kaum muslimin dan meruntuhkan kekuasaan Islam.
***
Baghdad baru saja ditaklukkan oleh pasukan Tartar. Pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah dan situs-situs peradaban Islam diluluhlantakkan. Pasukan yang dipimpin oleh Hulagu Khan dari ras Mongolia itu berhasil menaklukkan salah satu kota yang menjadi simbol gemilangnya peradaban Islam pada 656 Hijriyah.

Anda mencari Tempat atatu Alamat Bekam di Surabaya Sidoarjo dan Sekitarnya, tapi belum ketemu, Silakan coba datang ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya | Sejarah menceritakan, sungai di Baghdad yang jernih berubah pekat menghitam akibat ribuan, bahkan jutaan buku yang ditenggelamkan. Sebagian lagi terbakar oleh keganasan invasi pasukan kafir tersebut. Takluknya Baghdad menandai runtuhnya imperium Khilafah Abbasiyah yang dikenal sebagai salah satu pusat peradan Islam.

Mengenai keruntuhan Baghdad dan penyerangan pasukan Tartar, sejarawan Dr. Raghib As-Sirjani menceritakan kisah ini dalam bukunya “Qishah At-Tatar min Al-Bidayah ila ‘Ain Jalut” (hlm. 129-170). Sedangkan sejarawan lainnya, Dr. Muhammad Ali Ash-Shalabi menceritakan dengan apik dalam bukunya “Al-Moghul Baina Al-Intisyar wa Al-Inkisyar” (hlm.310-312).

Kedua sejarawan tersebut sangat mumpuni dalam bidangnya, karena disamping sebagai sejarawan (mu’arrikh), mereka juga ahli hadits (muhaddits), yang bisa memilah mana kisah-kisah palsu dan mana yang mu’tabar.

Apakah anda juga mencari Tempat Alamat Rumah Klinik Terapi Alternatif Bekam dan Bekam Lintah di daerah Madura Madiun Jombang Mojokerto Samarinda Banyuwangi seperti pasien kami yang lainnya namun belum ketemu atau sudah berovat ditempat lain, tapi belum cocok, coba saja datang ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya | Kejatuhan Daulah Abbasiyah ke tangan pasukan Tartar tak lepas dari pengkhianatan tokoh Syiah Rafidhah bernama Alauddin Ibnu Alqami. Dalam keterangan lain, kejatuhan Baghdad karena adanya konspirasi antara pasukan Tartar dan kelompok Syiah Qaramithah yang mempunyai hasrat menjatuhkan pemerintahan Daulah Abbasiyah, kemudian menggantikannya dengan Daulah Fathimiyah.

Ia diangkat sebagai perdana menteri oleh Khalifah Al-Mu’tashim Billah. Namun Ibnu Alqani memendam hasrat untuk merampas kekhilafahan Abbasiyah agar jatuh ke tangan Dinasti Fathimiyah. Ibnu Alqani berkorespondensi dengan pimpinan bangsa Tartar dan mendukung pasukan kafir tersebut masuk dan menyerang kota Baghdad. Ibnu Katsir menceritakan, “Ibnu Alqani menulis surat kepada pasukan Tartar yang intinya mendukung mereka menguasai Baghdad dan siap melicinkan jalan bagi mereka (Tartar). Ia membeberkan kepada mereka kondisi terakhir Khilafah Abbasiyah, termasuk kelemahan pasukan Al-Mu’tashim. Itu semua tiada lain karena pada tahun tersebut ia ingin melihat Khalifah Abbasiyah, Al-Mu’tashim, tumbang, dan bid’ah aliran sesat Syiah Rafidhah berkembang pesat. Khalifah diambil oleh Dinasti Fathimiyah, para ulama dan mufti sunnah musnah.” (Lihat: Al-Bidayah wa An-Nihayah, XIII/202)

Baghdad berhasil takluk. Khalifah Al-Mu’tashim Billah wafat terbunuh pada 14 Shafar 656 H/1258 M. Pembunuhan Al-Mu’tashim tak lepas dari pengkhianatan Ibnu Alqani dan Nashiruddin Ath-Thusi, yang menjalin hubungan dengan Hulagu Khan. Pengkhianatan itu mengakibatkan banyaknya ulama yang terbunuh, sekolah-sekolah dan masjid yang hancur, perpustakaan sebagai gudang ilmu luluhlantak, dan kekejaman lainnya yang luar biasa. Baghdad yang indah dan megah bersimbah darah. Kaum muslimin ketika itu berduka. Pusat peradaban Islam yang gemilang, tinggal kenangan.

Setelah berhasil menaklukkan Baghdad, pada 22 Shafar 657 Hijriyah pasukan Tartar yang dipimpin oleh Hulagu Khan kemudian bergerak menuju Syam, wilayah yang menjadi pusat kekuasaan Islam pada masa itu. Mereka melakukan invasi dengan menyeberangi sungai Furat dan mengepung pintu masuk Syam selama tujuh hari. Pengepungan berhasil, bangsa Tartar kemudian masuk menyerbu kota. Sejarawan Ali Muhammad Ash-Shalabi mengatakan, Aleppo (halb) adalah kota pertama yang menjadi tujuan penaklukan Hulagu dan pasukannya, yang ketika itu dipimpin oleh Al-Malik Al-Mu’zham Tauran Syah, wakil dari Malik An-Nashir. Sebelum memasuki Aleppo, sebagaimana kebiasaan Hulagu, ia memberi peringatan penguasa agar tunduk dan menyerah. Namun, peringatan Hulagu Khan ditanggapi oleh Al-Malik Al-Mu’zham Tauran Syah dengan mengatakan, “Tidak ada yang pantas bagi kalian dari kami, kecuali pedang…!”

Hulagu Khan kemudian mengirim panglimanya yang bernama Katabgha untuk menaklukkan kota Damaskus pada akhir bulan Rajab, tahun 658 Hijriyah. Penaklukan berlangsung tanpa perlawanan, hingga akhirnya Damaskus yang merupakan kota terbesar di Suriah selain Aleppo, berhasil tunduk pada kekuasaan Tartar.

Negeri Syam yang dikenal sebagai tanah yang berkah, saat itu terkotori dengan ulah pasukan Tartar. Kemenangan pasukan Tartar kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang Nashrani untuk mendekati Hulagu Khan. Mereka membujuknya agar Hulagu membiarkan umat Nashrani menyiarkan agamanya. Setelah mendapat persetujuan, umat Nashrani berkeliling kota mengangkat salib-salib mereka di atas kepala, sambil berteriak mengatakan, “Agama yang benar adalah agama Al-Masih..”. Mereka mengarak salib-salib besar mereka keliling kota, kemudian memaksa para penduduk untuk berdiri menghormati salib tersebut. Tartar ketika itu mengangkat seorang pemimpin di Damaskus yang bernama Ibil Siyan, pemimpin yang dikenal sangat melindungi kaum Nashrani.

Kota Damaskus dan Aleppo berhasil ditaklukkan. Kota yang bersejarah dan menyimpan peradaban Islam itu harus menyerah pada kekuatan pasukan Tartar. Jika Baghdad berhasil ditaklukkan oleh bangsa Tartar karena pengkhianatan Syiah Rafidhah, maka diantara faktor yang melemahkan semangat jihad umat Islam di negeri Syam saat itu adalah pengkhianatan kelompok Syiah Nushairiyah. Melalui para pemimpinnya, mereka berusaha merapat pada Hulagu Khan, dengan iming-iming yang ditawarkan pada pimpinan pasukan Tartar itu berupa harta milik kaum Muslimin yang berhasil dilumpuhkan. Diantara pemimpin Syiah yang berkhianat terhadap umat Islam adalah Syaikh Al-Fahr Muhammad bin Yusuf bin Muhammad Al-Kanji. Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menceritakan hal ini dalam buku monumentalnya, Al-Bidayah wa An-Nihayah, dengan menulis, “Ia adalah tokoh Syiah yang telah membujuk bangsa Tartar dengan harta kaum Muslimin. Ia sosok berhati busuk, orientalistik, dan meminta bantuan mereka (Tartar) dengan harta kaum muslimin…”

Dr. Imad Ali Abdus Sami Husain dalam bukunya “Khianaat Asy-Syiah wa Atsaruha fi Hazaimi Al-Ummah Al-Islamiyah” menceritakan bahwa ketika pasukan Tartar masuk ke kota Aleppo pada 658 Hijriyah, merampas dan mencuri harta dan tanah kaum muslimin di kota itu, pimpinan Syiah yang bernama Zainuddin Al-Hafizhi justru mengagung-agungkan Hulagu Khan dan meminta kepada umat Islam untuk tunduk menyerah dan tidak mengobarkan api perlawanan terhadap pasukan penjajah tersebut

Padahal Ketika itu, Raja An-Nashir yang berasal dari kalangan sunni sudah berkirim surat kepada Raja Al-Mughits di Kurk dan Al-Muzhaffar Qutuz di Mesir untuk mengirimkan bala bantuan kepada kaum muslimin di Aleppo. Namun sayang, kondisi mereka yang ketika itu juga dalam keadaan lemah, tidak mampu memenuhi permintaan Raja An-Nashir.

Sikap pemimpin Syiah Nushairiyah, Zainuddin Al-Hafizhi, memantik kemarahan Malik Az-Zhahir Ruknuddin Baybars Al-Bunduqdari. Ia begitu marah kepada pemimpin Syiah itu, kemudian memukulnya sambil mengatakan, “Kalianlah penyebab kehancuran kaum Muslimin!” Baybars adalah tokoh pejuang Muslim asal Kazakhstan yang kemudian berjihad melawan bangsa Tartar dan kaum Kristen, dan wafat di Damaskus. Namanya begitu dikenal sebagai pahlawan Islam yang cukup ditakuti dan disegani musuh. (Mausu’ah At-Tarikh Al-Islamiy: Al-Ashr Al-Muluki, Amman: Dar Usamah li An-Nasyr, 2003, hlm. 24-36)

Seorang ulama bernama Taqiyuddin Ahmad bin Abdul Halim bin Abdul Salam bin Taimiyah Al-Harrani atau biasa disebut Syaikh Ibnu Taimiyah, yang berjuluk hujjatul Islam, termasuk orang yang berjuang melawan pasukan Tartar. Ia juga mengetahui bagaimana kelompok Syiah Nushairiyah berkhianat terhadap kaum muslimin. Karenanya, Ibnu Taimiyah yang tahu persis bagaimana sepak terjang kelompok Syiah ekstrem ini, menyatakan bahwa mereka adalah kaum kafir dan non muslim yang harus diperangi. Ketika orang-orang Tartar mengepung kota Damaskus, Ibnu Taimiyah dengan lantang mengatakan,”Jangan kalian serahkan benteng ini, meskipun tinggal satu batu bata saja, karena benteng ini adalah untuk kepentingan kaum muslimin. Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah menjaga benteng ini untuk kaum muslimin, sebagai perisai bagi penduduk Syam yang menjadi pusat iman dan sunnah, sampai Isa Ibnu Maryam Alaihissalam turun di sana.”

Dalam buku Tarikh Al-Alawiyyin yang ditulis penganut Syiah Nushairiyah, Muhammad Amin Ghalib Ath-Thawil dijelaskan bahwa sikap kooperatif mereka dengan bangsa Tartar adalah bagian dari siasat untuk mengembalikan kekuasaan mereka, yang menurutnya telah dirampas oleh kaum Sunni.

Tarikh Al-Alawiyyin juga menjelaskan bagaimana kerjasama tokoh Syiah di Aleppo, Thamur Thusi, yang bekerjasama dengan Timur Lenk untuk menguasai kota tersebut. Timur Lenk membunuh kaum muslimin sunni dan membiarkan mereka yang menjadi pengikut Alawiyah. Timur Lenk adalah penganut Syiah Rafidhah yang wafat pada 808 Hijriyah. Anak keturunannya pun mengikuti jejak keyakinan Timur Lenk sebagai penganut ajaran Syiah. Karenanya, di setiap wilayah kekuasannya, Syiah banyak terlibat dalam pemerintahan, termasuk di negeri Persia (Iran). (Lihat: Tarikh Alawiyyin, hlm. 407)

Negeri Syam, termasuk wilayah Damaskus, berhasil kembali ke tangan kaum muslimin, setelah pasukan Syaifuddin Quthuz dan panglima Malik Azh-Zhahir Ruknuddin Baibars Al-Bunduqdari berhasil mengalahkan pasukan Tartar dalam Perang Ain Jalut, sebuah wilayah di Palestina. Perang yang berlangsung pada 25 Ramadhan 659 H/September 1260 M itu berhasil memukul mundul pasukan Tartar dan membuat mereka lari tunggang langgang menyebar ke beberapa wilayah. Pasukan yang dipimpin oleh Syaifuddin Quthuz dan panglima Baibars, berhasil membunuh seorang pemimpin dari sekte Syiah Rafidhah di Damaskus, karena keberpihakan tokoh tersebut kepada pasukan Tartar dalam merampas dan menjarah harta kaum muslimin. Dengan kemenangan di Perang Ain Jalut ini, Syaifuddin Quthuz yang berasal dari Kerajaan Mamalik Bahriyah (kerajaan wilayah maritim yang dibangun oleh para budak) kemudian menggabungkan negeri Syam dengan Mesir, sehingga kekuasaannya semakin luas.

Ada yang menarik dalam buku “Al-Maushu’ah Al-Muyassarah fi At-Tarikh Al-Islamiy”. Tim Riset dan Studi Islam sebagai penyusun buku itu, membuat sub bab berjudul “Baybars dan Sekte Bathiniyah”. Buku yang diberi kata pengantar oleh ahli sejarah dari Mesir, Dr. Raghib As-Sirjani ini menulis, “Baibars berhasil menundukkan Sekte Bathiniyah, cabang dari Sekte Ismailiyah di Syam. Orang-orang Eropa menyebut sekte ini Al-Hasyasyin. Sebelumnya mereka adalah ancaman bagi raja-raja Mesir, sejak masa pemerintahan Shalahuddin Al-Ayyubi.” (Tim Riset dan Studi Islam Mesir, Ensiklopedi Sejarah Islam Jilid I (terj), Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 2013, hlm.478)

Dari keterangan di atas, jelaslah bahwa pada masa lalu, Syiah Rafidhah, baik itu Sekte Ismailiyah, Nushairiyah, Qaramithah, dan Syiah ekstrem lainnya telah melakukan pengkhianatan terhadap umat Islam di Syam. Sejarah juga mencatat, mereka kemudian diperangi oleh para pemimpin Islam. Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi yang dikenal sebagai penakluk Baitul Maqdis, semasa berkuasa terus berusaha mengikis habis pengaruh Syiah Rafidhah, baik pengaruh dari buku-buku, maupun pengaruh dari para pemimpin mereka. Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berusaha memerangi kelompok Syiah Rafidhah yang bercokol di Mesir, Yaman, dan Syam. (Lihat: Dr. Ali Muhamamd Ash-Shallabi, Shalahuddin Al-Ayyubi wa juhduhu fi Al-Qadha Ad-Daulah Al-Fathimiyah wa Tahrir Bait Al-Muqaddas, Mesir: Daar Ibnu Al-Jauzi, 2007, hlm. 257-258

Pengkhianatan Selanjutnya

Ketika Daulah Utsmaniyah berusaha menguasai Syam dan merebutnya dari penjajahan bangsa Eropa; Perancis dan Inggris, pengkhianatan kelompok Syiah Nushairiyah juga terus berlangsung. Jumlah mereka yang minoritas, selalu menyimpan ketakutan akan sikap diskriminasi kelompok Sunni yang menjadi warga mayoritas di Syam. Karenanya, Tokoh Syiah Nushairiyah Shaleh Al-Alawi bahkan menjalin hubungan dan menandatangani nota kesepahaman dengan tokoh sekular Yahudi Dunamah Turki, Mustafa Kamal Attaturk pada tahun 1920. Nota kesepahamaman ini tentu saja bertujuan membendung pengaruh imperium Utsmani di Syam, khususnya di wilayah Suriah yang juga menjadi musuh kaum sekularis seperti Attaturk. Karenanya, Attaturk dengan organisasinya Ittihad wa At-Taraqi (Partai Persatuan dan Kemajuan) berhasil menumbangkan Khilafah Utsmaniyah pada 1924.

Kelompok Syiah Nushairiyah tentu mempunyai kepentingan untuk menyelamatkan entitasnya jika Daulah Utsmaniyah tetap bercokol di Syam. Mereka khawatir, Daulah Utsmaniyah yang Sunni akan memposisikan mereka secara diskriminatif. Kekhawaturan inilah yang kemudian terus terpelihara sehingga mereka merasa perlu melakukan berbagai pengkhianatan terhadap umat Islam dengan berkolaborasi pada musuh-musuhnya. Padahal sesungguhnya sikap khianat mereka adalah ambisi untuk merebut kekuasaan sehingga terbentuk rezim Syiah. Belakangan terbukti, rezim Syiah Nushairiyah yang minoritas, justru melakukan berbagai aksi diskriminasi dan kekejaman terhadap kaum muslimin di Suriah.

Sebuah dokumen luar negeri Perancis, Nomor 3547 tertanggal 15 Juni 1936 melansir adanya surat dari tokoh-tokoh Alawiyah/Nushairiyah kepada pemerintah Perancis, yang diantaranya ditandatangani oleh Sulaiman Al-Asad, kakek dari Hafizh Asad. Surat tersebut berisi permohonan agar Perancis tetap bersedia berada di wilayah Suriah, karena mereka khawatir, jika Perancis hengkang, keberadaan mereka terancam. Surat tersebut berbunyi:

“Presiden Perancis yang terhormat,

Sesungguhnya bangsa Alawiyah yang mempertahankan kemerdekaannya dari tahun ke tahun dengan penuh semangat dan pengorbanan banyak nyawa. Mereka adalah masyarakat yang berbeda dengan masyarakat Muslim (Sunni), dalam hal keyakinan beragama, adat istiadat, dan sejarahnya. Mereka tidak pernah tunduk pada penguasa dalam negeri.

Sekarang kami lihat bagaimana penduduk Damaskus memaksa warga Yahudi yang tinggal bersama mereka untuk tidak mengirim bahan pangan kepada saudara-saudara mereka kaum Yahudi yang tertimpa bencana di Palestina! Kaum Yahudi yang baik, yang datang ke negeri Arab yang Muslim dengan membawa peradaban dan perdamaian, serta menebarkan emas dan kesejahteraan di negeri Palestina, tanpa menyakiti seorang pun, tak pernah mengambil sesuatupun dengan paksa. Namun demikian, kaum muslimin menyerukan “Perang Suci” untuk melawan mereka, meskipun ada Inggris di Palestina dan Perancis di Suriah.

Kita menghargai kemuliaan bangsa yang membawa kalian membela rakyat Suriah dan keinginannya untuk merealisasikan kemerdekaannya. Akan tetapi Suriah masih jauh dari tujuan yang mulia. Ia masih tunduk pada ruh feodalisme agama terhadap kaum muslimin.

Kami sebagai rakyat Alawiyah yang diwakili oleh orang-orang yang bertandatangan di surat ini berharap, pemerintah Perancis bisa menjamin kebebasan dan kemerdekaannya, dan menyerahkan nasib dan masa depannya kepadanya (Alawiyah, pen). Kami yakin bahwa harapan kami pasti mendapaykan dukungan yang kuat dari mereka untuk rakyat Alawiyah, teman yang telah memberikan pelayanan besar untuk Perancis.”
Demikian surat yang ditulis oleh tokoh-tokoh Syiah Nushairiyah, yang membujuk Perancis untuk tetap menjamin dan mendukung keberadaan mereka. Surat tersebut ditandatangani oleh Sulaiman Asad (kakek Hafizh Asad), Muhammad Sulaiman Ahmad, Mahmud Agha Hadid, Aziz Agha Hawwasy, Sulaiman Mursyid, dan Muhammad Beik Junaid. (Lihat:Syaikh Abu Mus’ab As-Suri, Rezim Nushairiyah: Sejarah, Aqidah dan Kekejaman Terhadap Ahlu Sunnah di Syiria (terj), Solo: Jazeera, 2013, hlm. 65-66)

Pada saat ini, keberadaan rezim Syiah Nushairiyah di Suriah mendapat dukungan yang kuat dari kelompok Syiah Itsna Asyariyah atau Syiah Imamiyah di Libanon dan Iran. Mereka mempunyai kesamaan ajaran, ideologi, bahkan cita-cita, untuk mewujudkan dendam mereka merebut kekuasaan dari kelompok Sunni. Mereka yang hidup minoritas di Suriah, kemudian berkolaborasi dengan bantuan Syiah di Libanon, melalui kelompok militer Hizbullah yang dipimpin oleh Hasan Nashrullah, untuk bertahan dan survive, serta mengamankan kekuasaan mereka yang direpresentasikan dalam kekuasaan Rezim Bashar Al-Asad. Dimanapun, kelompok minoritas akan selalu waspada, struggle, dan berjuang habis-habisan untuk mengamankan eksistensinya. Bahkan, dalam kasus Suriah saat ini, mereka berusaha mengamankan kekuasaan yang sudah sejak tahun 70-an mereka pegang. Mereka khawatir, jika umat Islam berkuasa, maka keberadaan mereka akan terusik. Padahal, mereka sesungguhnya adalah pengkhianat yang tak bisa hidup berdampingan dengan kaum muslimin, selama akidah mereka melecehkan para sahabat, dan mengganggap Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu sebagai tuhan atau menyatu dengan Tuhan.

Untuk mempertahankan keberadaanya, Syiah Nushairiyah sampai hari ini tak segan-segan untuk berkhianat, bahkan berkolaborasi dengan musuh-musuh Islam sekalipun. Sebagai kelompok minoritas di Suriah, mereka menerapkan prinsip, “Sebaik-baik pertahanan adalah menyerang!”

*Editor Pustaka Al-Kautsar dan Dosen STID Mohammad Natsir Jakarta

(samirmusa/arrahmah.com)

21.34
thumbnail

Syaikh Yusuf Qordowi Serukan Jihad di Suriah | Tempat Gurah di Surabaya | Pondok Gurah Indonesia

Posted by Pondok Bekam Indonesia on Minggu, 02 Juni 2013


PENTING : Tulisan ini bersumber dari Arrahmah.com yang kami gunakan untuk menyisipkan beberapa kata kunci yang sesuai dengan keberadaan kami Pondok Bekam Indonesia sebagai Terapis No Medis adapun beberapa KeyWord Support Sistem Pondok Bekam Indonsia yang ingin kami sisipkan antara lain Tempat Alamat Klinik Rumah Pondok Terapi Alternatif Kanker Payudara Kelenjar Getah Bening Otak Bekam Lintah Surabaya Sidoarjo Gresik Madura Bali. Bagi anda yang ingin membaca artikel aslinya dari sumbernya bisa di lihat link asli di bagian bawah tulisan ini, atau bisa dibaca di blog ini dengan mengabaikan KeyWord yang kami sisipkan dan diberi warna. Selamat membaca !
Syaikh Yusuf Qaradhawi menyeru Muslim Ahlu Sunnah
untuk bergabung dalam Jihad di Suriah

SiraajSenin, 24 Rajab 1434 H / 3 Juni 2013 09:57

DOHA (Arrahmah.com) – Ulama Muslim terkemuka Syaikh Yusuf Qaradhawi menyeru kaum Muslimin untuk bergabung bersama Mujahidin untuk memerangi rezim Nushairiyah. “Setiap Muslim yang terlatih untuk berperang dan mampu melakukan itu (harus) membuat dirinya siap” untuk mendukung para pejuang Suriah, kata Syaikh Qaradhawi di sebuah pertemuan di Doha pada Jum’at pekan kemarin, sebagaimana dilansir Ma’an News Agency.

Anda sedang mencari Tempat Alamat Klinik Terapi Alternatif Kanker Payudara Otak dan Kelenjar Getah Bening baik dengan Herbal maupun Terapi Bekam Lintah untuk wilayah Surabaya Sidoarjo Madura Gresik Bali dan sekitarnya belum ketemu ? Coba ke Pondok Lintah Indonesia yang merupakan salah satu Support System dari Pondok Bekam Indonesia di Surabaya
“Iran mengirimkan senjata dan para lelaki (untuk mendukung rezim Suriah), jadi mengapa kita diam saja?’ katanya, menyebut kelompok militan Syiah “Hizbullah” dengan sebutan “Hizbusyaithan.” “Hizbulah,” sekutu dekat Iran dan rezim Nushairiyah, secara terang-terangan memerangi Mujahidin Islam di Suriah. Syaikh Qaradhawi menekankan bahwa aliansi Syiah itu dengan terbuka memerangi Muslim Ahlu Sunnah.

“Tokoh Hizbusyaithan datang untuk memerangi orang-orang Sunni.. Sekarang kita tahu apa yang orang-orang Iran (Syiah) inginkan… Mereka ingin melanjutkan pembantaian untuk membunuh orang-orang Sunni,” katanya.

Syaikh Qaradhawi menyesalkan sebelumnya ia pernah mendukung “Hizbullah” dan pemimpinnya Hassan Nasrallah. “Saya membela yang disebut Nasrallah dan kelompoknya, kelompok tirani…. di depan para ulama di Arab Saudi,” katanya. “Nampaknya para ulama Arab Saudi lebih dewasa dari pada saya,” lanjtunya.

Tetapi ulama tersebut menekankan bahwa seruannya untuk memerangi “Hizbullah” bukan berarti “memerangi seluruh pemeluk Syiah.” Saat ini, aliansi Syiah mendominasi jajaran pasukan rezim Bashar Assad dalam memerangi Mujahidin Islam di Suriah.

Menurut sumber Mujahidin yang dijumpai Tim I JITU untuk Suriah di medan jihad Suriah, mengatakan bahwa kini perang di Suriah tidak lagi pertempuran Mujahidin melawan tentara Bashar Assad, melainkan milisi Syiah dari berbagai negara, terutama Lebanon, Irak, Iran, dan Turki. Tentara Bashar diperkirakan hanya tersisa sedikit, sedangkan yang memperkuat Bashar hari ini adalah para milisi Syiah. Sumber yang sama menyebutkan bahwa pekan lalu,  sekitar 20 ribu milisi Syiah dari luar Suriah dikirim ke kota Tharthus untuk membantu rezim Nushairiyah. (siraaj/arrahmah.com)

Link langsung

Anda masih sedang mencari Tempat Alamat Terapi Alternatif Kanker Payudara Otak dan Kelenjar Getah Bening baik dengan Herbal maupun Terapi Bekam Lintah untuk wilayah Surabaya Sidoarjo Madura Gresik Bali dan sekitarnya belum ketemu ? Coba ke Pondok Lintah Indonesia yang merupakan salah satu Support System dari Pondok Bekam Indonesia di Surabaya. Siapa tahu anda cocok berobat di tempat kami
22.09
thumbnail

Penerapan Syariah Islam di Mali Utara | Tempat Terapi Lintah Surabaya | Pondok Lintah Indonesia

Posted by Pondok Bekam Indonesia on Sabtu, 01 Juni 2013


PENTING : Tulisan ini di ambil dati situsnArrahmah.com yang kami posting ulang dengan menyisipkan beberapi KeyWord yang sesuai dengan keadaan kami Pondok Bekam Indonesia sebagai tempat terapi Thibbun Nabawi khususnya Tempat Bekam Surabaya | Namun pada postingan kali ini kami ingin menyisipkan KeyWord yang berhubungan dengan Terapi Bekam Lintah Pondok Lintah Indonesia sebagai Support System Pondok Bekam Indonesia di dunia maya, diatara kata kunci pencarian tersebut adalah : Tempat Alamat Klinik Rumah Terapi Alternatif Pengobatan Alami Kursus Pelatihan Bekam Lintah Surabaya Sidoarjo Gresik Mojokerto Madura Pandaan Lawang Malang Bali. 

Kembali ke artikel yang akan kami posting, bagi anda yang ingin membaca artikel aslinya silakan datang ke Arrahmah.com. TIMBUKTU (Arrahmah.com) – Mujahidin Anshar Ad-Din kembali mempublikasikan foto-foto terbaru suasana kota Timbuktu, Gao dan wilayah Mali Utara lainnya yang menerapkan syariat Islam.

Anda mencari Tempat Terapi Alternatif Lintah di Surabaya Sidoarjo Gresik dan sekitarnya silakan datang ke Pondok Lintah Indonesia a Support System of Pondok Bekam Indonesia di Surabaya | Penerapan syariat Islam di Mali Utara telah menciptakan stabilitas politik, ekonomi, social dan keamanan. Warga menikmati layanan listrik, air bersih dan kesehatan secara gratis. Kehidupan ekonomi warga semakin baik. Angka kriminalitas sangat rendah. Foto-foto yang dirilis mujahidin Anshar Ad-Din memperlihatkan antara lain tank patroli milik kepolisian Islam, kantor kepolisian Islam lengkap dengan nomor layanan, kantor Lembaga Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, dan jalanan raya yang telah diperbaiki.

Di pinggir jalan nampak sebuah papan reklame dalam bahasa Arab dan bahasa Perancis. Reklame itu berbunyi “Mari bekerja bersama-sama untuk menyatukan kalimat di atas kalimat tauhid (Laa Ilaaha Illa Allah Muhammad Rasulullah)”.

Masih mencari Alamat Tempat Pengobatan Alami Bekam Lintah di Pandaan Lawang Malang dan sekitarnya anda dapat datang ke Pondok Lintah Indonesia a Support System of Pondok Bekam Indonesia di Surabaya |Sebuah papan reklame lainnya juga ditulis dalam bahasa Arab dan bahasa Perancis. Bunyi reklame tersebut adalah “Timbuktu adalah kota yang dibangun dalam Islam dan tidak akan diatur kecuali dengan syariat Islam”. Sementara itu papan reklame dengan muatan dakwah tegak berdiri di sisi kiri sebuah jalan raya. Bunyinya sangat familiar bagi para aktivis dakwah “Imam Malik semoga Allah merahmatinya berkata: “Generasi akhir umat Islam ini tidak akan baik kecuali dengan hal yang telah membuat baik gennerasi awal umat ini”.

Foto juga menunjukkan pembangkit listrik, pabrik dan super market di kota Timbuktu yang bekerja dengan lancar. Di pintu gerbang masuk kota Timbuktu, sebuah papan reklame dengan bahasa Arab dan bahasa Perancis menyambut kehadiran setiap orang yang akan masuk ke dalam kota. Papan itu bertuliskan “Timbuktu menara Islam dan pintu gerbang penerapan syariat mengucapkan selamat datang kepada kalian”.

Tak jauh dari pintu gerbang masuk ke dalam kota Timbuktu terdapat sebuah tank milik kepolisian Islam dan sebuah posko pemeriksaan sederhana yang hanya dijaga oleh dua orang mujahid. Tidak akan ada pungutan liar bagi kendaraan yang lewat di sana. Selamat datang di kota Timbuktu, wilayah Mali Utara yang telah menerapkan syariat Islam.

(muhib almajdi/arrahmah.com)
16.09