Penyakit kencing manis atau disebut diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan kadar gula darah melebihi nilai normal (hiperglikemia). Kondisi ini timbul terutama disebabkan adanya gangguan pada metabolisme karbohidrat (gula) di dalam tubuh. Gangguan metabolisme tersebut antara lain disebabkan oleh adanya gangguan fungsi hormon insulin di dalam tubuh. Pada penderita diabetes mellitus, gangguan fungsi hormon insulin, akan menyebabkan pula gangguan pada metabolisme lemak (untuk itu penyakit ini juga disebut salah satu penyakit sindrom metabolis), yang ditandai dengan meningkatnya kadar beberapa zat turunan lemak seperti trigliserida dan kolesterol.
Peningkatan trigliserida dan kolesterol merupakan akibat penurunan pemecahan lemak yang terjadi karena penurunan aktivitas enzim-enzim pemecah lemak, yang kerjanya dipengaruhi oleh insulin.
Pada penyakit diabetes golongan 2 dikenal istilah diabetes basah dan diabetes kering. Yang sangat ditakuti oleh penderita diabetes adalah diabetes mellitus yang basah, karena disamping pengobatannya sangat sulit, juga ada kemungkinan terjadinya koreng atau sampai pada tingkat borok berbau dan pada akhirnya harus diamputasi.
Apa saja perbedaan antara diabetes basah dari diabetes kering? Untuk mengetahui apakah seseorang menderita diabetes basah atau diabetes kering kita dapat melihat dari gejala dan tanda diabetes. Apa saja gejala dan tanda diabetes basah itu? Mari kita perhatikan uraian berikut ini.
Diabetes basah adalah satu istilah yang dikenakan pada diabetes golongan 2 yang berada di fase lanjut. Diabetes ini biasanya terjadi pada orang-orang lanjut usia. Penyebabnya adalah kadar gula darah yang sangat tinggi dan biasanya jauh berada di atas kadar gula darah penderita diabetes kering.
Gejala Dan Tanda-tanda Diabetes Basah.
Gejala dan tanda diabetes basah sebenarnya hampir mirip dengan gejala dan tanda diabetes kering. Hal yang membedakan memang fase dan juga keadaan fisik. Untuk lebih jelasnya, akan diuraikan semua gejala dan tanda-tanda diabetes basah.
- Gejala dan tanda-tanda umum yang sama antara diabetes basah dan kering diantaranya adalah :
- Adanya peningkatan rasa lapar.
- Peningkatan rasa haus dan seringnya buang air kecil.
- Mulut kering akibat dehidrasi.
- Napas berbau buah; penglihatan yang kabur.
- Pegal otot akibat dehidrasi.
- Sensitif.
- Sakit kepala akibat gula darah, penglihatan yang kabur, dan tekanan darah tinggi.
- Gatal-gatal.
- Penurunan berat badan yang drastis akibat dehidrasi dan pembakaran lemak terus menerus.
- Gejala yang hanya terjadi pada diabetes basah :
- Adanya infeksi pada jaringan kulit, jaringan saraf, dan jaringan otot. Infeksi ini diakibatkan oleh bakteri Clostridium perfringens atau Bacillus fusiformis. Secara alami, infeksi biasanya terjadi pada daerah yang lembab, seperti mulut, usus, paru-paru, serviks, dan juga vulva. Sedangkan pada penderita diabetes basah, infeksi banyak terjadi di daerah kaki.
Gejala dan tanda diabetes basah yang paling mudah terdeteksi adalah adanya infeksi yang sebenarnya berawal dari luka. Karena kadar gula darah yang tinggi, luka menjadi susah sembuh. Keadaan ini membuat bakteri hinggap dan akhirnya tumbuh berkembang sehingga infeksi bertambah parah. Jika dibiarkan, keadaan ini bisa berujung pada kebusukan sehingga bagian tersebut harus diamputasi (dipotong). Waspadai apabila mengalami gejala dan tanda-tanda diabetes, segera lakukan pemeriksaan sebelum mengalami diabetes yang lebih parah.
Bagai Terapi atau Pengobatan Alternatif [Non Medis] untuk Diabetes Basah
di Pondok Bekam Indonesia
Kami Pondok Bekam Indonesia memberikan terapi alternatif untuk penyakit Diabetes Basah dengan beberapa methode
- Terapi Lintah; digukan untuk mengeringkan luka - borok atau jika belum terjadi luka koreng namun daerah kulit yang membengkak ketika ditekan tidak mau kembali, hal ini dimungkinkan adanya sebagian daging yang sudah membusuk, sehingga jika dibiarkan akan membentuk koreng yang susah sembuh bahkan berpotensi meluas.
- Terapi Herbal; digunakan selama masa pengobatan untuk mengembalikan atau meremajakan fungsi pankreas yang didunia medis kelihatannya tidak mungkin alias imposible.
- Terapi Pijat Refleksi; terapi pijat refleksi yang kami gunakan berfungsi untuk pengobatan bukan untuk kebugaran. Dalam kasusu diabetes basah yang menyerang daerah kami terapi ini baru kami gunakan setelah luka atau koreng dinyatakan sembuh dan keadaan kulit kami sudah normal. Terapi ini merupakan lanjutan dari terapi lainnya yang berfungsi merangsang organ-organ vital untuk bekerja secara optimal
- Terapi Bekam; banyak orang yang bertanya apakah bekam dapat diaplikasikan pada penderita diabetes basa. Dari
0 komentar:
Posting Komentar