Anda sedang mencari Tempat Alamat Terapi Lintah Tempat Terapi Lintah di Surabaya Sidoarjo Gresik Alamat Terapi Lintah Bali Madura Lombok Madiun belum ketemu ? Datang saja ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya Tempat Terapi Bekam Kop dan Lintah. Alamat dan Peta Lokasi KLIK DISINI
Syiah menyelisihi Aswaja, sebuah tanggapan untuk Quraisy Shihab
A. Z. Muttaqin Rabu, 23 Muharram 1435 H / 27 November 2013 08:58
Prof. Dr. Muhammad Quraisy Shihab MA.
MAKASSAR (Arrahmah.com) - “Ahli tafsir, Profesor HM Qurasih Shihab mengajak semua pihak menyudahi perdebatan terkait Sunni dan Syiah. Banyak persoalan yang lebih urgen untuk di bahas. ‘Sudahlah. Itu sudah usang. Perbedaan itu hanya dibuat-buat. Masih terlalu banyak persoalan besar yang mesti kita pikirkan’. Quraish menegaskan bahwa perbedaan antara Sunni dan Syiah hanya akan menghabiskan waktu dan tenaga.
Intinya kata dia, boleh berbeda dalam hal mazhab, tetapi tidak dalam akidah Islam. ‘Ibarat jalanan, tujuan kita sama. Namun, untuk menuju ke sana ada banyak mobil yang harus melalui jalanan itu,’… Nabi Muhammad kata dia, tidak lagi bertanya, lima tambah lima sama dengan berapa. Namun yang dipertanyakan 10 itu berapa tambah berapa. Itu sebabnya terjadi perbedaan’.”
Dua paragraf tulisan di atas merupakan bagian berita berjudul “Quraish: Perdebatan Sunni Syiah Sudah Usang” di Harian Fajar, Sabtu (16/11/2013). Pernyataan tersebut di sampaikan pada acara diskusi bertema “Makna dan Urgensi Hijrah” yang digelar oleh DPP Ikatan Masjid Mushalla Indonesia (IMMIM) di jalan Jenderal Sudirman Makassar, Jumat (15 /11/2013).
Membaca berita itu, Ustad Said Shamad yang selama ini gencar mendakwahkan sesatnya Syiah yangf berkembang di Makassar sangat menyayangkan.
“Pernyataan Prof Quraish tersebut keliru dan bertentangan dengan pendapat dan pandangan Majelis Ulama Pusat yang dalam Kitab Himpunan Fatwa MUI dengan jelas menegaskan bahwa ajaran Syiah menyelisihi ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang menjadi anutan mayoritas masyarakat Indonesia,” tulis situs lppi.makassar.com
Ustad Said lantas mengutip Fatwa Majelis Ulama dengan terang, “MUI dalam Rakernas Jumadil Akhir 1414 H/Maret 1984 M, merekomendasikan tentang paham Syi’ah sebagai berikut: faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlussunnah wal Jama’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia.”
Perbedaan itu diantaranya : (a) Syi’ah menolak hadits yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait, sedangkan Ahlussunnah wal Jama’ah tidak membeda-bedakan, asalkan hadits itu memenuhi syarat ilmu Mustalah Hadits; (b) Syi’ah memandang “Imam” itu ma’sum (orang suci), sedangkan Ahlussunnah wal Jama’ah memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan (kesalahan); (c) Syi’ah tidak mengakui ijma’ tanpa adanya “Imam”, sedangkan Ahlussunnah wal Jama’ ah mengakui ijma’ tanpa mensyarat-kan ikut sertanya “Imam”‘ (d) Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/pemerintahan (imamah) adalah termasuk rukun agama, sedang-kan Sunni (Ahlussunnah wal Jama’ah) memandang dari segi kemaslahatan umum dengan tujuan keimamahan adalah untuk menjamin dan melindungi dakwah dan kepentingan ummat; (e) Syi’ah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar as-Shiddiq, Umar Ibnul Khaththab, dan Usman bin Affan, sedangkan Ahlussunnah wal Jama’ah mengakui keempat Khulafa’ Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin Abi Thalib)”.
Ketua LPPI Indonesia Timur itu juga mengutip kesimpulan pandangan MUI Pusat yang tertuang dalam “Himpunan Fatwa MUI: Jakarta, MUI Pusat, 2010, haaman 48-49″ terkait status Syiah, “Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi’ah dan Ahlussunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedaan tentang “Imamah” (Pemerintahan)”, Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepada umat Islam Indonesia yang berfaham Ahlussunnah wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah.”
Membaca paparan tersebut, justru perbedaan aqidah itulah yang ada pada Sunni dan Syi’i.
Sumber Aslinya Klik (azm/arrahmah.com)
Masih mencari Tempat Alamat Terapi Pengobatan Bekam Kop dan Lintah di Surabaya Sidoarjo Gresik Mojokerto Jombang Bali Madura Lombok dan daerah lainnya, tapi belum ketemu ? Silakan datang ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya. Tempat Alamat Bekam Surabaya KLIK DISINI
Home » Alamat » all » bekam » bekam surabaya » gresik » tempat » terapi lintah » Prof. Dr. Muhammad Quraisy Shihab MA : Perdebatan Sunni Syiah Sudah Usang ? | Tempat Bekam Surabaya
Anda sedang mencari Tempat Alamat Terapi Lintah Tempat Terapi Lintah di Surabaya Sidoarjo Gresik Alamat Terapi Lintah Bali Madura Lombok Madiun belum ketemu ? Datang saja ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya Tempat Terapi Bekam Kop dan Lintah. Alamat dan Peta Lokasi KLIK DISINI
Syiah menyelisihi Aswaja, sebuah tanggapan untuk Quraisy Shihab
A. Z. Muttaqin Rabu, 23 Muharram 1435 H / 27 November 2013 08:58
Prof. Dr. Muhammad Quraisy Shihab MA.
MAKASSAR (Arrahmah.com) - “Ahli tafsir, Profesor HM Qurasih Shihab mengajak semua pihak menyudahi perdebatan terkait Sunni dan Syiah. Banyak persoalan yang lebih urgen untuk di bahas. ‘Sudahlah. Itu sudah usang. Perbedaan itu hanya dibuat-buat. Masih terlalu banyak persoalan besar yang mesti kita pikirkan’. Quraish menegaskan bahwa perbedaan antara Sunni dan Syiah hanya akan menghabiskan waktu dan tenaga.
Intinya kata dia, boleh berbeda dalam hal mazhab, tetapi tidak dalam akidah Islam. ‘Ibarat jalanan, tujuan kita sama. Namun, untuk menuju ke sana ada banyak mobil yang harus melalui jalanan itu,’… Nabi Muhammad kata dia, tidak lagi bertanya, lima tambah lima sama dengan berapa. Namun yang dipertanyakan 10 itu berapa tambah berapa. Itu sebabnya terjadi perbedaan’.”
Dua paragraf tulisan di atas merupakan bagian berita berjudul “Quraish: Perdebatan Sunni Syiah Sudah Usang” di Harian Fajar, Sabtu (16/11/2013). Pernyataan tersebut di sampaikan pada acara diskusi bertema “Makna dan Urgensi Hijrah” yang digelar oleh DPP Ikatan Masjid Mushalla Indonesia (IMMIM) di jalan Jenderal Sudirman Makassar, Jumat (15 /11/2013).
Membaca berita itu, Ustad Said Shamad yang selama ini gencar mendakwahkan sesatnya Syiah yangf berkembang di Makassar sangat menyayangkan.
“Pernyataan Prof Quraish tersebut keliru dan bertentangan dengan pendapat dan pandangan Majelis Ulama Pusat yang dalam Kitab Himpunan Fatwa MUI dengan jelas menegaskan bahwa ajaran Syiah menyelisihi ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang menjadi anutan mayoritas masyarakat Indonesia,” tulis situs lppi.makassar.com
Ustad Said lantas mengutip Fatwa Majelis Ulama dengan terang, “MUI dalam Rakernas Jumadil Akhir 1414 H/Maret 1984 M, merekomendasikan tentang paham Syi’ah sebagai berikut: faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlussunnah wal Jama’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia.”
Perbedaan itu diantaranya : (a) Syi’ah menolak hadits yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait, sedangkan Ahlussunnah wal Jama’ah tidak membeda-bedakan, asalkan hadits itu memenuhi syarat ilmu Mustalah Hadits; (b) Syi’ah memandang “Imam” itu ma’sum (orang suci), sedangkan Ahlussunnah wal Jama’ah memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan (kesalahan); (c) Syi’ah tidak mengakui ijma’ tanpa adanya “Imam”, sedangkan Ahlussunnah wal Jama’ ah mengakui ijma’ tanpa mensyarat-kan ikut sertanya “Imam”‘ (d) Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/pemerintahan (imamah) adalah termasuk rukun agama, sedang-kan Sunni (Ahlussunnah wal Jama’ah) memandang dari segi kemaslahatan umum dengan tujuan keimamahan adalah untuk menjamin dan melindungi dakwah dan kepentingan ummat; (e) Syi’ah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar as-Shiddiq, Umar Ibnul Khaththab, dan Usman bin Affan, sedangkan Ahlussunnah wal Jama’ah mengakui keempat Khulafa’ Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin Abi Thalib)”.
Ketua LPPI Indonesia Timur itu juga mengutip kesimpulan pandangan MUI Pusat yang tertuang dalam “Himpunan Fatwa MUI: Jakarta, MUI Pusat, 2010, haaman 48-49″ terkait status Syiah, “Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi’ah dan Ahlussunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedaan tentang “Imamah” (Pemerintahan)”, Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepada umat Islam Indonesia yang berfaham Ahlussunnah wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah.”
Membaca paparan tersebut, justru perbedaan aqidah itulah yang ada pada Sunni dan Syi’i.
Sumber Aslinya Klik (azm/arrahmah.com)
Masih mencari Tempat Alamat Terapi Pengobatan Bekam Kop dan Lintah di Surabaya Sidoarjo Gresik Mojokerto Jombang Bali Madura Lombok dan daerah lainnya, tapi belum ketemu ? Silakan datang ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya. Tempat Alamat Bekam Surabaya KLIK DISINI Pondok Bekam Indonesia 14.44 CB Blogger Indonesia
Syiah menyelisihi Aswaja, sebuah tanggapan untuk Quraisy Shihab
A. Z. Muttaqin Rabu, 23 Muharram 1435 H / 27 November 2013 08:58
Prof. Dr. Muhammad Quraisy Shihab MA.
MAKASSAR (Arrahmah.com) - “Ahli tafsir, Profesor HM Qurasih Shihab mengajak semua pihak menyudahi perdebatan terkait Sunni dan Syiah. Banyak persoalan yang lebih urgen untuk di bahas. ‘Sudahlah. Itu sudah usang. Perbedaan itu hanya dibuat-buat. Masih terlalu banyak persoalan besar yang mesti kita pikirkan’. Quraish menegaskan bahwa perbedaan antara Sunni dan Syiah hanya akan menghabiskan waktu dan tenaga.
Intinya kata dia, boleh berbeda dalam hal mazhab, tetapi tidak dalam akidah Islam. ‘Ibarat jalanan, tujuan kita sama. Namun, untuk menuju ke sana ada banyak mobil yang harus melalui jalanan itu,’… Nabi Muhammad kata dia, tidak lagi bertanya, lima tambah lima sama dengan berapa. Namun yang dipertanyakan 10 itu berapa tambah berapa. Itu sebabnya terjadi perbedaan’.”
Dua paragraf tulisan di atas merupakan bagian berita berjudul “Quraish: Perdebatan Sunni Syiah Sudah Usang” di Harian Fajar, Sabtu (16/11/2013). Pernyataan tersebut di sampaikan pada acara diskusi bertema “Makna dan Urgensi Hijrah” yang digelar oleh DPP Ikatan Masjid Mushalla Indonesia (IMMIM) di jalan Jenderal Sudirman Makassar, Jumat (15 /11/2013).
Membaca berita itu, Ustad Said Shamad yang selama ini gencar mendakwahkan sesatnya Syiah yangf berkembang di Makassar sangat menyayangkan.
“Pernyataan Prof Quraish tersebut keliru dan bertentangan dengan pendapat dan pandangan Majelis Ulama Pusat yang dalam Kitab Himpunan Fatwa MUI dengan jelas menegaskan bahwa ajaran Syiah menyelisihi ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang menjadi anutan mayoritas masyarakat Indonesia,” tulis situs lppi.makassar.com
Ustad Said lantas mengutip Fatwa Majelis Ulama dengan terang, “MUI dalam Rakernas Jumadil Akhir 1414 H/Maret 1984 M, merekomendasikan tentang paham Syi’ah sebagai berikut: faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlussunnah wal Jama’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia.”
Perbedaan itu diantaranya : (a) Syi’ah menolak hadits yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait, sedangkan Ahlussunnah wal Jama’ah tidak membeda-bedakan, asalkan hadits itu memenuhi syarat ilmu Mustalah Hadits; (b) Syi’ah memandang “Imam” itu ma’sum (orang suci), sedangkan Ahlussunnah wal Jama’ah memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan (kesalahan); (c) Syi’ah tidak mengakui ijma’ tanpa adanya “Imam”, sedangkan Ahlussunnah wal Jama’ ah mengakui ijma’ tanpa mensyarat-kan ikut sertanya “Imam”‘ (d) Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/pemerintahan (imamah) adalah termasuk rukun agama, sedang-kan Sunni (Ahlussunnah wal Jama’ah) memandang dari segi kemaslahatan umum dengan tujuan keimamahan adalah untuk menjamin dan melindungi dakwah dan kepentingan ummat; (e) Syi’ah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar as-Shiddiq, Umar Ibnul Khaththab, dan Usman bin Affan, sedangkan Ahlussunnah wal Jama’ah mengakui keempat Khulafa’ Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin Abi Thalib)”.
Ketua LPPI Indonesia Timur itu juga mengutip kesimpulan pandangan MUI Pusat yang tertuang dalam “Himpunan Fatwa MUI: Jakarta, MUI Pusat, 2010, haaman 48-49″ terkait status Syiah, “Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi’ah dan Ahlussunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedaan tentang “Imamah” (Pemerintahan)”, Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepada umat Islam Indonesia yang berfaham Ahlussunnah wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah.”
Membaca paparan tersebut, justru perbedaan aqidah itulah yang ada pada Sunni dan Syi’i.
Sumber Aslinya Klik (azm/arrahmah.com)
Masih mencari Tempat Alamat Terapi Pengobatan Bekam Kop dan Lintah di Surabaya Sidoarjo Gresik Mojokerto Jombang Bali Madura Lombok dan daerah lainnya, tapi belum ketemu ? Silakan datang ke Pondok Bekam Indonesia di Surabaya. Tempat Alamat Bekam Surabaya KLIK DISINI Pondok Bekam Indonesia 14.44 CB Blogger Indonesia
Prof. Dr. Muhammad Quraisy Shihab MA : Perdebatan Sunni Syiah Sudah Usang ? | Tempat Bekam Surabaya
Posted by Pondok Bekam Indonesia on Jumat, 29 November 2013
Related Posts
Awas ! Senjata Makan Tuan MUI Imbau Agar Umat Islam Tidak Memakan Kurma Israel Produk Zinis Yang Kita BeliBisa Bermakna Begini Bekam Surabay
Pengobatan Alternatif Tumor Colli Dextra Dengan Lintah di Pondok Bekam Indonesia Tumor Colli Dextra Definisi Karsinoma tiroid merupakan neoplasma yang berasal dari kelenjar yang terletak di depan le
Mentri Agama Suryadharma Ali : Produk Obat Utamakan Bahan Halal Menteri Agama Suryadharma Ali Menteri Agama: produk obat utamakan bahan halal A. Z. Muttaqin Sabtu, 3 Safar 1435 H /
Gurah Surabaya | Tempat Gurah di Surabaya >> Pondok Bekam Indonesia Gurah Surabaya dan Sinusitis Tempat Gurah Surabaya Tempat Gurah Surabaya | Pondok Bekam Indonesia | SINUSITIS adala
Benang Merah : Jihad Suriah- Muktamar Ulama Ahlu Sunnah-Kudeta Militer di Mesir PENTING : Tulisan tentang ini bersumber dari Arrahmah.com yang kami -Pondok Bekam Indonesia - gunakan sebagai templat
Memahami Bekam 3 sambungan dari bagian ke dua bagian pertama bagian ke dua bagian ke empat Bekam Surabaya | Rasulullah SAW bersabda :
CB Blogger
di
14.44
Pondok Bekam Indonesia Tempat Bekam di Surabaya : Pondok Bekam Indonesia Tempat Alamat Rumah Klinik Terapi Alternatif Pengobatan Ultra Modern Ilahiyah Kursus Pelatihan Bekam Lintah Gurah Wanita Putri Surabaya Sidoarjo Gresik Madura Bali Mojokerto Tempat Bekam Surabaya Alamat Bekam Surabaya Rumah Bekam Surabaya Klinik Bekam Surabaya
0 komentar:
Posting Komentar